Blog

Hati-hati, Investor Pemula Sering Lakukan 5 Kesalahan Ini, Jangan Ulangi!

hati_hati_investor_pemula_sering_lakukan_5_kesalahan_ini_jangan_ulangi

Bagi investor pemula, melakukan kesalahan dalam proses berinvestasi merupakan hal yang wajar. Kurangnya pengalaman dan ilmu tentang investasi kerap jadi penyebab seorang investor pemula melakukan hal tersebut.

Kesalahan yang dilakukan investor pemula pada dasarnya bisa dijadikan pengalaman untuk jadi lebih baik lagi di kemudian hari. Karenanya, penting bagi seorang investor untuk melakukan identifikasi agar kesalahan yang diperbuat tidak terulang kembali di masa yang akan datang .

Berikut sejumlah kesalahan yang sering dilakukan investor pemula:

Tidak lakukan analisis

Kesalahan pertama yang kerap dilakukan investor pemula saat berinvestasi adalah tidak melakukan analisis. Perlu Anda ingat, investasi tanpa analisis sama halnya dengan berjudi. Sebelum memutuskan menyuntikkan dana pada investasi, baik itu dalam bentuk saham, emas, reksa dana, deposito, properti, atau P2P Lending, penting bagi Anda untuk melakukan analisis terlebih dahulu. Analisis sangat penting untuk mengetahui seberapa besar potensi (untung-rugi), kualitas, serta risiko dalam berinvestasi.

Terjebak iming-iming untung besar

Investor pemula juga sering terjebak dalam investasi dengan iming-iming keuntungan besar yang notabene merupakan investasi ilegal. Saking semangatnya dalam mengambil keputusan, mereka kerap mengesampingkan aspek keamanan dalam berinvestasi. Hal ini juga berkaitan erat dengan rendahnya tingkat literasi keuangan pada diri sang investor.

Prinsip dalam investasi sebenarnya sangat sederhana. Jika ingin dapatkan keuntungan besar, risiko yang ditanggung akan besar pula. Begitu pun sebaliknya. Karena itu, jangan mudah percaya dengan investasi yang menawarkan imbal hasil dengan nominal angka tak masuk akal, terlebih jika diberikan dalam jangka waktu pendek. Misal, keuntungan investasi yang berkali-kali lipat dari keuntungan yang diberikan oleh lembaga keuangan resmi pada umumnya. Dalam hal ini, Anda juga bisa melihat resmi-tidaknya investasi melalui daftar yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator.

Terpengaruh ucapan orang yang tidak berdasar

Sering terpengaruh ucapan orang lain yang tidak berdasar juga jadi kesalahan yang kerap dilakukan oleh investor pemula. Padahal, omongan orang lain tersebut belum tentu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Contoh: Ada orang yang menyarankan untuk tidak melakukan investasi karena perekonomian sedang kacau (padahal tidak). Atau memberikan saran untuk tak berinvestasi di P2P Lending karena risikonya yang sangat besar.

Menelan mentah-mentah omongan seperti itu pada dasarnya akan berdampak buruk bagi investasi yang baru atau sedang dijalankan. Bisa saja mereka yang bicara seperti itu tidak punya kemampuan analisis yang tepat dalam hal investasi.

Dalam hal ini, solusi terbaik adalah jangan mudah percaya dengan omongan orang lain atau rumor yang beredar tanpa terlebih dulu mencari tahu kebenarannya. Jika memang butuh nasihat, temuilah pakar investasi yang memang berkompeten di bidang tersebut.

Tidak fokus

Saat mendapatkan keuntungan pada satu elemen investasi, banyak investor pemula yang langsung melebarkan sayap dengan berinvestasi di sektor lain. Padahal, kurangnya persiapan dan ilmu investasi yang tidak matang berpotensi besar menimbulkan masalah di kemudian hari.

Sebagai investor pemula, ada baiknya untuk fokus terlebih dulu pada satu instrumen investasi. Ketidakfokusan dalam berinvestasi hanya akan berdampak buruk pada investasi yang dirintis selanjutnya.

Tidak melakukan diversifikasi

Bagi investor berpengalaman, diversifikasi ke berbagai jenis investasi sangat disarankan untuk meminimalisir risiko. Meski begitu, investor pemula juga disarankan untuk melakukan hal serupa, namun tidak ke sektor lain. Dalam hal ini, investor pemula disarankan untuk melakukan diversifikasi hanya di satu jenis investasi saja.

Baca juga: Minim Risiko, Ini Jenis Investasi yang Cocok bagi Investor Pemula

Contoh: Jika Anda berinvestasi saham, ada baiknya untuk tak menempatkan seluruh dana yang dimiliki di satu perusahaan saja. Sebarlah dana yang Anda punya dengan membeli saham di beberapa perusahaan. Atau jika Anda melakukan pendanaan di platform P2P Lending seperti Danain, Anda bisa menyebar dana yang dimiliki ke beberapa daftar pendanaan yang tersedia.

Investor pemula harus pintar memanfaatkan waktu untuk cari pengalaman investasi sebanyak-banyaknya. Hal tersebut dapat membantu Anda dalam menciptakan portfolio investasi yang baik. Jika pernah gagal atau membuat kesalahan, segeralah bangkit dan lanjutkan investasi.

Leave a Reply