Blog

Minim Risiko, Ini Jenis Investasi yang Cocok bagi Investor Pemula

minim_resiko_ini_jenis_investasi_yang_cocok_bagi_investor_pemula

Apakah Anda salah seorang yang ingin mulai berinvestasi? Jika ya, realisasikan keputusan Anda itu secepat mungkin! Berinvestasi akan memberikan Anda keuntungan yang berkali-kali lipat ketimbang menabung di bank.

Selama ini, sebagian uang yang Anda punya mungkin ditabung di bank. Tapi, tahukah Anda jika tabungan Anda tersebut sangat rentan tergerus inflasi?

Menurut data, tingkat inflasi tahunan di Indonesia berkisar di angka 4%. Sementara bunga tabungan yang diberikan bank cukup rendah, yakni 0-1,7% per tahun. Dari angka tersebut, sangat jelas terlihat bahwa keuntungan yang diberikan oleh bank masih tergolong rendah dibanding inflasi yang terjadi.

Di satu sisi, menabung di bank memang punya keunggulan tersendiri. Selain risikonya yang kecil, uang yang Anda tabung juga terjamin keamanannya, karena dijamin maksimal dua miliar rupiah oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Meski demikian, keuntungan berinvestasi tetap jauh lebih besar dibanding keuntungan yang diberikan oleh bank.

Tips mulai berinvestasi

Sebelum mulai berinvestasi, cobalah pelajari dengan seksama jenis-jenis investasi yang ada saat ini. Setelah itu, tentukanlah tujuan Anda berinvestasi. Apakah untuk jangka panjang, atau untuk jangka pendek seperti ingin membeli gadget atau kendaraan baru?

Di satu sisi, semua investor pasti ingin uangnya aman, terlebih investor pemula. Mereka tentu tak ingin uang yang telah diinvestasikan hilang begitu saja bak ditelan bumi. Karenanya, penting bagi investor pemula untuk melakukan analisa tentang jenis investasi yang benar-benar aman bagi mereka.

Lantas, jenis investasi apa yang cocok bagi investor pemula? P2P Lending jawabannya.

P2P Lending memberikan keuntungan lebih besar dibanding jenis investasi lain, seperti saham atau reksa dana. Selain itu, risiko P2P Lending juga lebih rendah ketimbang dua jenis investasi tersebut.

Ada beberapa risiko yang menghantui saat Anda berinvestasi saham. Di antaranya adalah bunga yang diberikan bersifat fluktuatif, serta tidak ada jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sementara pada reksa dana, Anda sebagai investor bisa saja kehilangan kontrol dalam keputusan investasi, dan yang lebih menakutkan lagi adalah wanprestasi manajer investasi.

Dari segi risiko, P2P Lending bisa dikatakan paling minim. Apalagi jika perusahaan penyedia jasa mengharuskan pihak peminjam menyerahkan agunan, seperti yang diterapkan oleh Danain. Jika terjadi gagal bayar, pokok dan bunga tetap dikembalikan oleh mitra kepada pendana tanpa potongan.

Keuntungan berinvestasi P2P Lending lainnya, Anda bisa mendapatkan imbal hasil yang tinggi, bisa memilih dengan bebas siapa yang akan didanai, dan bisa menyebarkan dananya ke berbagai pinjaman dengan cara mudah dan cepat.

Hal penting lain yang juga perlu diingat seorang investor pemula adalah jangan pernah gunakan uang tabungan untuk berinvestasi. Ada baiknya untuk memiliki dana cadangan terlebih dahulu yang besarannya minimal tiga kali dari jumlah pengeluaran tiap bulannya.

Kenapa demikian? Sifat tabungan dan investasi tentu sangat berbeda. Jika tabungan bisa Anda ambil kapan pun untuk keperluan darurat, dalam investasi tak demikian, sebab dana baru bisa diambil sesuai jatuh tempo yang telah ditentukan.

Terkait tujuan investasi (jangka panjang atau pendek), perusahaan P2P Lending pada umumnya mematok tenor yang tergolong singkat, rata-rata sekitar 30 hari sampai 6 bulan. Meski begitu, bukan berarti Anda tidak bisa melakukan investasi jangka panjang di P2P Lending.

Anda tetap bisa menerapkannya dengan memanfaatkan fitur autobid yang tersedia. Fitur tersebut akan membantu Anda untuk proses diversifikasi dan re-invest secara otomatis ke berbagai pinjaman yang tersedia ketika bunga pengembalian masuk ke dalam akun. Dengan skema tersebut, ditambah adanya compounding effect, keuntungan yang Anda dapatkan akan semakin besar.


Lihat selengkapnya mengenai investasi di Danain disini

 

Leave a Reply