Blog

Ini Dia, 5 Penyesalan Terbesar paling Umum yang Dialami oleh Miliarder!

Penyesalan-Terbesar-para-Miliarder

Ada miliaran orang di dunia ini. Tapi, hanya sebagian kecil dari mereka yang menyandang gelar sebagai miliarder.

Banyak orang yang bertanya: Apa yang membedakan pemikiran para miliarder dengan orang lain? Apa rahasia mereka dalam mencapai kesuksesan? Seperti apa energi mereka untuk mengejar tujuan tersebut?

Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, penulis Rafael Badziag menghabiskan waktu enam tahun untuk melakukan wawancara dengan 21 miliarder yang sukses berkat usahanya sendiri. Ia pun merangkum fakta-fakta yang ditemukan dalam sebuah buku berjudul “The Billion Dollar Secret.”

Dalam perjalanannya, Badziag menemukan satu hal yang cukup menarik perhatian. Ternyata, kata dia, para miliarder tak berbeda jauh dari orang pada umumnya yang juga memiliki penyesalan dalam hidup.

Lantas, apa saja sih penyesalan mereka?

Berikut 5 penyesalan terbesar paling umum yang dialami oleh miliarder, sebagaimana dilansir CNBC:

Tak manfaatkan peluang besar

Badziag mengatakan, dengan risiko besar, ada keuntungan besar yang mungkin akan datang. Tapi, kamu akan mengalami kesulitan jika tak mengambil tindakan dengan cepat. “Banyak miliarder yang mempelajari hal itu dengan sangat keras,” ujarnya.

Tim Draper, misalnya. Ketika ditanya perihal saran apa yang ia miliki agar seseorang bisa meraih sukses, ia menjawab “Pilihlah tujuan dan kejarlah itu.”

Baca juga: Hampir Bangkrut, ini yang Dilakukan Ray Dalio hingga jadi Miliarder!

Draper pun menceritakan kegagalan yang pernah dialami saat tertarik berinvestasi di Facebook. Saat itu, kata Draper, valuasi Facebook masih berada di angka 20 juta dolar AS. Tapi, ia terlibat dalam perang penawaran hingga akhirnya memutuskan mundur.

“Itu penyesalan saya, karena nilai Facebook tumbuh berkali-kali lipat,” ungkapnya.

Tak hanya itu, perusahaan Draper juga pernah kalah bersaing saat mencoba berinvestasi di Yahoo. Kata dia,”Saya seharusnya langsung menulis cek dengan catatan dan membiarkan mereka mengubahnya jadi apapun. Intinya, ketika kamu melihat peluang besar, janganlah ragu.”

Terjebak di masa lalu

Chip Wilson, pendiri perusahaan pakaian atletik Lululemon, punya prinsip hebat, yakni “Hidup di masa kini.” Tapi, ia butuh beberapa tahun untuk bisa sampai ke sana.

Ketika membangun perusahaan pakaian olahraga pertamanya, Westbeach Snowboard Ltd., Wilson mengaku mendapati dirinya berjuang sampai membuat realisasi yang mengubah kehidupannya.

Baca juga: Terungkap, ini Cara Tercepat jadi Miliarder, namun juga jadi yang Tersulit!

“Saya menjalani hidup di masa lalu. Saya merasa cemas atas hal-hal yang saya lakukan di masa lalu. Saya tak pernah sepenuhnya menghargai orang-orang yang bersama saya atau hal-hal yang telah dicapai pada saat itu. Saya selalu dalam mode bertahan hidup. Saya selalu berpikir, apa yang akan saya lakukan di masa depan? Saya menyadari bahwa saya menghabiskan 40 tahun dalam hidup tanpa mengucapkan: ‘Oh, bukankah hidup ini sangat luar biasa?” terang Wilson.

Setelah Wilson mengubah pola pikirnya, ia mulai menyadari bahwa kehidupannya sangat hebat. Hal itu membuatnya termotivasi menjadi orang yang lebih baik dan membuat perubahaan positif di dunia.

Tidak memulai lebih awal

Terlepas dari kesuksesan yang dimiliki, banyak miliarder yang menyesal karena tidak mengejar tujuan mereka lebih awal. Pendiri perusahaan jasa keuangan terbesar di Inggris Hargreaves Lansdown, Peter Hargreaves, misalnya. Ketika ditanya apa yang akan dilakukan jika dapat memulai bisnisnya lagi, ia mengatakan bahwa ia akan memulainya lebih cepat.

Jawaban serupa juga diungkapkan oleh Naveen Jain, yang mendirikan perusahaan pertamanya InfoSpace ketika berusia akhir 30-an. “Saya berharap bisa melakukannya ketika berusia 20 tahun. Saya akan memiliki 20 tahun lebih banyak pengalaman untuk melakukan sesuatu,” jelasnya.

Sementara miliarder asal Singapura yang merupakan pendiri OSIM International, Ron Sim, mengatakan bahwa tidak ada saat yang tepat untuk memulai bisnis atau memiliki anak. Tapi, lanjut dia, jika Anda tak melakukannya, maka tidak ada yang akan terjadi. Poin pentingnya, jangan pernah menunggu saat yang tepat. Makin cepat Anda melakukannya, itu semakin baik.

Tidak berani

Miliarder juga manusia, mereka tidak terlahir sebagai pengambil risiko besar yang notabene menentang semua ketakutan. Dalam wawancara yang dilakukan, Badziag sempat bertanya pada pendiri Hungry Jack, Jack Cowin, tentang apa yang akan dilakukan jika ia bisa kembali ke usia 21 tahun.

“Saya akan lebih berani dengan mengambil lebih banyak risiko. Rasa takut akan kegagalan membuat Anda lebih sadar. Ketakukan akan utang akan membuat Anda lebih sadar. Jadi, saya akan lebih percaya diri bahwa saya bisa menemukan jalan melalui labirin,” tegas Cowin.

Meski demikian, Cowin menjelaskan bahwa penting untuk menyeimbangkan keberanian dengan hati-hati. Jika tidak, lanjutnya, Anda akan bangkrut.

Tidak berubah dengan cepat

Pendiri produsen suku cadang mobil Linamar, Frank Hasenfratz, menuturkan,”Setiap hari Anda harus berubah. Jika tidak, Anda mati.”

Hasenfratz sangat sadar akan perubahan dunia dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi. Ia menjelaskan pernah memeriksa dokumen Kamar Dagang tahun 1964 ketika dirinya memulai bisnis.

Baca juga: Terungkap, 5 Miliarder ini Ternyata tak Lulus dari SMA!

Menurutnya, ada sekitar 100 pabrik yang tercatat pada saat itu. Tapi, sekarang, hampir semuanya telah hilang. “Saya sudah berbisnis selama 60 tahun. Agar bisa bertahan lama, Anda harus punya pola pikir selalu melakukan yang terbaik serta harus memiliki produk yang berbeda dan lebih maju,” pungkasnya.

 

Diperlukan kesalahan dan kegagalan

Terlepas dari banyaknya penyesalan yang dibagikan para miliarder, ada satu hal yang ternyata membuat Badziag cukup terkejut, yakni mereka tidak terpuruk pada kegagalan yang dialami. Sebaliknya, mereka malah beranggapan bahwa kesalahan dan kegagalan adalah sesuatu yang tak bisa dihindari.

“Jika Anda belum mengalami beberapa kegagalan, Anda belum cukup mencoba. Anda malas. Sementara satu pelajaran yang bisa diambil, fokuslah pada apa yang dapat Anda lakukan sekarang untuk meningkatkan masa depan,” tutup Cowin.

Leave a Reply