Blog

Seperti Apa Sih Gaya Kepemimpinan Paternalistik Dalam Dunia Kerja?

danain-Gaya kepemimpinan paternalistik-gambar orang sedang presentasi

Gaya kepemimpinan paternalistik

Ada banyak gaya kepemimpinan di dunia ini, salah satunya paternalistik. Lantas, seperti apa gaya kepemimpinan paternalistik?

Gaya kepemimpinan adalah upaya seseorang untuk memengaruhi atau memberdayakan orang lain, baik dalam perusahaan atau organisasi. Definisi lainnya, gaya kepemimpinan merupakan pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan individu guna mencapai tujuan tertentu.

Pada umumnya, setiap perusahaan atau organisasi memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, tergantung sistem yang dianut, jumlah karyawan, hingga target yang ingin dicapai.

Nah, bicara gaya kepemimpinan, selama ini kamu mungkin sudah sering mendengar tentang jenis-jenis gaya kepemimpinan yang ada dalam organisasi. Ada gaya kepemimpinan otoriter, demokratis, hingga visioner.

Namun demikian, tahukah kamu kalau ternyata ada jenis gaya kepemimpinan lain yang bernama paternalistik? Meski tak sepopuler gaya kepemimpinan yang telah disebutkan sebelumnya, tapi gaya kepemimpinan paternalistik tetap ada yang menganutnya.

Baca juga: Simak, ini Penjelasan Lengkap Mengenai Gaya Kepemimpinan Laissez Faire!

Langsung saja, berikut kami beberkan ulasan singkat mengenai gaya kepemimpinan paternalistik dalam dunia kerja, seperti dikutip dari berbagai sumber:

DEFINISI GAYA KEPEMIMPINAN PATERNALISTIK

Paternalistik adalah gaya kepemimpinan yang menggabungkan integritas moral dan sikap kebapakan dengan otoritas dan disiplin yang kuat. Pemimpin yang paternalistik biasanya akan merasa bangga jika orang-orang yang dipimpinnya mencapai sesuatu yang baik atau sukses dalam pekerjaan, sebab ia merasa sudah ambil bagian dalam perjalanannya.

Jika disederhanakan, pemimpin yang paternalistik adalah pemimpin yang bersifat kebapakan. Mereka akan menggerakkan bawahan seperti seorang bapak mengarahkan anak-anaknya.

Dalam banyak kasus, pemimpin yang paternalistik seringkali terlalu melindungi bawahan dan jarang memberi kesempatan kepada anak buahnya untuk mengambil keputusan. Ini karena mereka merasa lebih tua, sehingga menganggap dirinya lebih tau dari semua orang.

 

Bagi anak buah, memiliki pemimpin bergaya paternalistik mungkin akan memberi rasa nyaman, sebab selalu diarahkan. Tapi, di sisi lain, arahan yang terus menerus diberikan bisa saja membuat anak buah jadi tidak berkembang.

KARAKTERISTIK PEMIMPIN PATERNALISTIK

Pemimpin paternalistik punya sejumlah karakteristik yang sangat melekat, antara lain:

  1. Menganggap bawahan sebagai anak asuh yang akan selalu ditumbuhkembangkan.
  2. Selalu melindungi anggotanya.
  3. Lebih sering mengambil keputusan.
  4. Merasa paling tahu segalanya.
  5. Kreativitas anggota tidak terlalu dibebaskan.
  6. Dominan dan tegas.
  7. Membangun lingkungan yang bersahabat.
  8. Punya pengaruh kuat dalam organisasi.
  9. Berusaha menjalin hubungan yang baik dengan bawahan.

KELEBIHAN GAYA KEPEMIMPINAN PATERNALISTIK

Gaya kepemimpinan paternalistik memiliki sederet kelebihan dalam dunia kerja, yakni:

  1. Meskipun kreativitas bawahan tidak terlalu dibebaskan, namun pemimpin paternalistik tetap memberi ruang bagi bawahan untuk terus tumbuh dan berkembang. Dengan begitu, bawahan akan selalu bekerja keras untuk mandiri dan terampil.

Baca juga: Bos Walt Disney: Miliki 8 Prinsip ini jika Mau jadi Pemimpin Hebat!

  1. Bawahan akan termotivasi. Perhatian yang diberikan oleh pemimpin akan membuat bawahan bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaannya.
  2. Bawahan akan mematuhi berbagai aturan yang berlaku atas dasar rasa hormat kepada pemimpin. Dampaknya, perusahaan akan berjalan normal dengan minim penyimpangan.
  3. Dengan besarnya perhatian yang diberikan, bawahan akan merasa diakui dan dibutuhkan keberadaannya. Hal ini akan menumbuhkan loyalitas yang tinggi kepada pimpinan dan organisasi.
  4. Layaknya seorang bapak dalam keluarga, pemimpin paternalistik kerap jadi penengah ketika terjadi sebuah konflik. Hasilnya, masalah dalam perusahaan akan cepat selesai dan tidak berlarut-larut.

KELEMAHAN GAYA KEPEMIMPINAN PATERNALISTIK

Adapun kelemahan gaya kepemimpinan paternalistik adalah sebagai berikut:

  1. Pemimpin cenderung kaku. Mereka menggunakan pendekatan konvensional saat membuat aturan atau kebijakan dalam organisasi. Akibatnya, bawahan kerap merasa tertekan.
  2. Pemimpin mungkin tidak objektif saat mengambil keputusan. Ini bisa memunculkan kecemburuan bahkan kebencian di lingkungan kerja.

Baca juga: Kerap Dicap Negatif, Mampukah Generasi Milenial jadi Pemimpin yang Berkualitas?

  1. Aturan kaku yang dibuat bisa menyebabkan demotivasi bagi karyawan. Pada akhirnya, karyawan bisa tidak loyal kepada perusahaan.
  2. Pemimpin menggunakan otoritas yang dimiliki untuk memaksakan kehendaknya dalam organisasi. Hal ini bisa memunculkan ketidakharmonisan di antara para pekerja.
  3. Bawahan akan terlalu bergantung pada pemimpin, sebab pemimpin terlalu memanjakan mereka.

Bagaimana, sudah paham kan seperti apa gaya kepemimpinan paternalistik dalam dunia kerja? Semoga bermanfaat!

Leave a Reply