Blog

Kerap Dicap Negatif, Mampukah Generasi Milenial jadi Pemimpin yang Berkualitas?

kepemimpinan_generasi_milenial

Tak dipungkiri, generasi milenial akan memegang kendali atas perekonomian di dunia, termasuk di Indonesia, pada masa yang akan datang. Bahkan, diperkirakan, generasi milenial akan mengisi sekitar 75 persen angkatan kerja pada tahun 2025 nanti. Demikian dilansir entrepreneur.com.

Fakta ini sedikit membuat khawatir para pemimpin bisnis di berbagai lini usaha. Pasalnya, generasi milenilal kerap dianggap malas, banyak menuntut, sering mengeluh, sulit diatur, bahkan terlalu percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki.

Stereotipe negatif seperti ini tentu sangat tidak adil dan merugikan generasi milenial. Padahal, generasi yang begitu akrab dengan teknologi ini punya potensi besar untuk menjadi pemimpin hebat yang mampu membawa keberhasilan bagi perusahaan tempat mereka berkarier.

Berikut sejumlah alasan kenapa generasi milenial mampu jadi pemimpin yang berkualitas:

Inovatif

Kaum milenial sangat mengedepankan inovasi. Mereka punya pola pikir maju dan selalu berusaha menelurkan tren-tren baru yang membuat perusahaan semakin berkembang. Generasi milenial percaya, inovasi itu dapat dipelajari, dan mereka lebih memilih untuk berkreasi ketimbang duduk diam menunggu datangnya inovasi.

Melek teknologi

Generasi milenial tumbuh dewasa di era digital, sehingga mereka punya pengetahuan yang luas tentang teknologi. Dalam bisnis modern, kemampuan dan pemahaman teknologi yang mumpuni memainkan peran penting dalam keberhasilan perusahaan.

Bayangkan jika perusahaan tidak memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dari generasi milenial! Kemungkinan besar perusahaan tersebut tak akan berkembang, bahkan bisa kalah saing dengan perusahaan lain dan pada akhirnya gulung tikar.

Seorang manajer pemasaran bernama Araceli Vizcaino mengungkapkan, sekitar 53 persen generasi milenial lebih memilih kehilangan indra penciuman daripada perangkat digital mereka. “Jika budaya kantor tak merangkul teknologi, kemungkinan besar akan tertinggal dalam persaingan. Mempekerjakan kaum milenial bisa membuat teknologi jadi bagian alami dari budaya perusahaan,” ujar Vizcaino.

Baca juga: Apa Sih Jenis Investasi yang Tepat untuk Generasi Milenial?

Berambisi untuk sukses

Generasi milenial cenderung punya ambisi untuk sukses. Banyak generasi milenial yang tumbuh dewasa pada masa ekonomi sulit, bahkan pendapatan mereka diklaim lebih rendah dibanding generasi sebelumnya. Ketika mendapat pekerjaan, generasi ini akan sangat menghargai dan selalu berusaha untuk bekerja keras demi meraih kesuksesan.

Sifat milenial yang seperti ini tentu membawa dampak positif bagi kelangsungan perusahaan. Dengan semangat kerja yang dimiliki, produktivitas pun otomatis akan semakin meningkat.

Suka berbagi pengalaman

Generasi milenial sangat suka berbagi pengalaman. Mereka akan menghargai dan termotivasi jika diberi kesempatan berbicara, berekspresi, apalagi sampai diakomodir ide-ide kreatifnya. Mereka juga haus ilmu pengetahuan dan selalu membuka diri untuk berkembang. Perusahaan tentu akan maju jika diisi oleh orang-orang yang berperilaku seperti ini.

Gesit dan mudah beradaptasi

Keunggulan lain yang juga dimiliki oleh generasi milenial dalam dunia kerja adalah mereka sangat gesit dan mudah untuk beradaptasi. Generasi ini hidup pada masa perubahan, sehingga mereka terbiasa dengan kondisi yang berubah-ubah.

Vizcaino menerangkan, perusahaan sangat diuntungkan dalam hal ini, sebab generasi milenial cenderung cepat dalam menemukan solusi untuk memecahkan suatu permasalahan. Mereka juga senang merancang strategi baru untuk kemajuan perusahaan dan selalu terbuka untuk bereksperimen.

Bisa menginspirasi

Selain terus berinovasi, generasi milenial juga mampu menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Generasi ini sangat pandai dalam menjalin hubungan dengan rekan kerja, baik atasan maupun bawahan. Secara garis besar, sikap milenial yang seperti ini dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif, di mana akan berimbas pada produktivitas yang semakin baik.

Fleksibel dan tak suka bertele-tele

Jika generasi pendahulunya kerap menitikberatkan pekerjaan pada protokol atau proses yang berbelit-belit, generasi milenial tak demikian. Generasi ini cenderung punya sifat fleksibel dan tak bertele-tele dalam menuntaskan pekerjaannya. Hal ini tentu berdampak baik bagi kinerja perusahaan, sebab pekerjaan jadi lebih efektif dan efisien. Catatan: Fleksibel dan tak bertele-tele bukan berarti tidak taat pada aturan baku yang telah ditetapkan perusahaan.

Bisa buat suasana kerja jadi menyenangkan

Generasi milenial juga punya kemampuan untuk membuat suasana kerja jadi menyenangkan. Mereka tidak terpaku dengan situasi kerja yang kaku dan membosankan. Meski demikian, mereka tetap menjunjung tinggi profesionalitas dalam bekerja. Ketika para karyawan melakukan aktivitas dengan senang hati, kinerja mereka pun akan menjadi lebih baik.

Mampu berkolaborasi dengan baik

Kemampuan generasi milenial yang tak kalah penting adalah mereka mampu berkolaborasi dengan baik bersama rekan kerja. Dengan kemampuannya tersebut, mereka mampu menciptakan budaya kerja yang positif, sehingga membuat performa kerja para karyawan jadi lebih prima.

Tak hanya itu, generasi milenial juga kerap mengambil keputusan tanpa memandang pangkat atau jabatan (namun tetap menghormati). Jika ada cara pandang atau perintah yang menurut mereka kurang berkenan, generasi milenial biasanya akan menganalisa dan mempertimbangkan hal tersebut tanpa sepengetahuan atasan. Setelah menemukan solusinya, barulah mereka menyampaikan pendapatnya itu dengan cara yang sopan.

Secara tidak langsung, sikap milenial yang seperti itu berkontribusi besar pada budaya perusahaan yang menganggap semua orang berada pada tingkat yang sama. Alhasil, komunikasi dan hubungan yang terjalin antara pegawai dengan atasan akan lebih terbuka dan tidak ada batasan.

Baca juga: Keren, ini 5 Destinasi Wisata Eksotis di Indonesia yang Wajib Dikunjungi Generasi Milenial!

Menjunjung tinggi transparansi

Vizcaino menuturkan, gaya kepemimpinan yang tidak transparan dalam mengambil keputusan punya pengaruh negatif terhadap lingkungan kerja. Dalam hal ini, generasi milenial punya cara cerdas dalam menyikapinya. Mereka mengutamakan komunikasi dan transparansi dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Hal tersebut penting untuk membangun kepercayaan dengan rekan kerja.

Bagaimana, kaum milenial, siapkah Anda jadi pemimpin yang berkualitas?

Leave a Reply