Blog

Seringkali Diucapkan, Apa yang Dimaksud dengan Hedonisme?

danain-Apa yang dimaksud dengan hedonisme?-gambar seseorang buka laptop

Apa yang dimaksud dengan hedonisme?

Istilah hedonisme sering kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, apa yang dimaksud dengan hedonisme yang sesungguhnya?

Saat mendengar kata hedonisme, pikiran kita mungkin akan langsung tertuju pada hal-hal yang berbau kemewahan. Bahkan, ada juga yang langsung mengartikan bahwa hedonisme adalah sifat boros alias suka menghambur-hamburkan uang.

Ya, apapun itu, kata hedonisme intinya sudah sangat melekat dalam kehidupan kita sehari-hari.

Yang jadi pertanyaan, benarkah hedonisme punya arti seperti itu? Untuk tahu lebih jelasnya, simak ulasan lengkap mengenai apa yang dimaksud dengan hedonisme dan seluk beluknya berikut ini!

PENGERTIAN HEDONISME

Hedonisme berasal dari bahasa Yunani “Hedone” yang berarti kesenangan. Jadi, hedonisme adalah gaya hidup yang berfokus mencari kesenangan tanpa batas.

Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hedonisme adalah pandangan yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi merupakan tujuan utama dalam hidup. Hedonisme juga sering dikaitkan dengan foya-foya.

Baca juga: Sungguh Mengerikan, ini Sederet Dampak Negatif dari Gaya Hidup Boros!

Penjelasan lainnya, hedonisme merupakan pandangan hidup yang menganggap bahwa seseorang akan merasa bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan selalu menghindar dari perasaan yang membuatnya sakit.

Sementara menurut Collins Gem, hedonisme adalah sebuah doktrin yang menjelaskan bahwa kesenangan merupakan hal paling penting dalam hidup. Atau dengan kata lain, hedonisme adalah suatu ideologi yang dianut oleh orang-orang yang hidupnya mencari kesenangan saja. Demikian seperti dilansir laman Kompas.com.

PENYEBAB HEDONISME

Hedonisme tidak lahir begitu saja. Ada sejumlah faktor yang melatarbelakanginya. Berikut faktor-faktor yang dimaksud:

Faktor internal

Dikutip dari Merdeka.com, faktor ini berasal dari diri sendiri dan jadi penyebab paling utama. Pada dasarnya, manusia punya sifat ingin selalu merasakan senang dan bahagia. Ditambah lagi rasa tak pernah puas terhadap segala hal. Sifat-sifat inilah yang pada akhirnya membuat orang terjerumus dalam hedonisme.

Baca juga: 6 Tips Kencan Anti Boros, Patut Dicoba!

Faktor eksternal

Penyebabnya dari luar, bisa karena lingkungan, informasi, atau globalisasi. Semua perilaku hedonisme yang selama ini disaksikan dari dunia maya atau dunia nyata bisa memengaruhi seseorang untuk mengadaptasinya.

CONTOH HEDONISME

Apa yang dimaksud dengan hedonisme sudah dijabarkan, kini giliran kami menjelaskan contoh-contoh hedonisme yang kerap dilakukan.

Perlu dipahami, mewah belum tentu hedonisme. Pada prinsipnya, hedonisme lebih mengarah pada membeli barang, tapi sebenarnya tidak dibutuhkan. Tujuan utamanya hanya menghambur-hamburkan uang.

Beberapa contoh hedonisme antara lain, beli banyak kendaraan mewah, mentraktir orang dengan berutang, belanja berlebihan, dan terus-terusan makan enak dengan harga mahal.

DAMPAK HEDONISME

Hedonisme adalah perilaku buruk yang harus dihindari. Dampaknya pun tak main-main bagi kehidupan, seperti:

  1. Konsumtif – Meski tak punya uang, seseorang akan tetap belanja berlebihan hanya untuk mencari kesenangan. Mereka bahkan rela berutang untuk melancarkannya.
  2. Boros – Gaya hidup hedonisme sudah pasti boros. Mereka tak sungkan untuk mengeluarkan banyak uang tanpa mempedulikan kegunaan barang yang dibeli.

Baca juga: Media Sosial Bikin Kaum Milenial Makin Boros, Benarkah? Cek Faktanya di Sini!

  1. Egois – Seseorang yang punya gaya hidup hedonisme umumnya selalu mementingkan diri sendiri, mereka tak peduli pada orang lain.
  2. Tak bertanggung jawab – Selain egois, orang hedon juga biasanya tidak bertanggung jawab, bahkan pada dirinya sendiri.
  3. Pemalas – Cenderung jadi orang pemalas dan tidak menghargai waktu.
  4. Korupsi – Hedonisme bisa memicu korupsi. Bukan hanya uang, tapi juga waktu atau pekerjaan.

Ya, itulah ulasan lengkap mengenai apa yang dimaksud dengan hedonisme dan turunannya. Semoga kamu tidak terjerumus dalam perilaku ini, ya!

Leave a Reply