Beberapa minggu belakangan, aksi saling balap harta kekayaan antara pendiri Tesla Elon Musk dan bos Amazon Jeff Bezos ramai diperbincangkan oleh publik. Meski begitu, menurut catatan Forbes Real Time Net Worth yang terbaru, Bezos kembali menduduki posisi pertama sebagai orang terkaya di muka bumi.
Sebagaimana dilansir Warta Ekonomi, kekayaan bersih Bezos yang teranyar tercatat mencapai 181,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 2.551 triliun. Sementara kekayaan bersih Elon Musk diketahui mencapai 179,2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 2.535 triliun.
Hmm, dengan selisih kekayaan sekitar 2,3 miliar dolar AS, saling balap posisi pun masih mungkin terjadi beberapa minggu ke depan!
Sebelumnya, Elon Musk berhasil menyabet predikat sebagai orang terkaya di dunia pada penutupan perdagangan bursa AS, 7 Januari 2021. Hartanya tembus 184 miliar dolar AS usai saham Tesla naik 5%.
Baca juga: Milenial Punya Potensi Besar jadi Generasi Terkaya pada 2030, Benarkah?
Sekadar informasi, pasar saham AS diketahui menurun usai Presiden Joe Biden mengumumkan stimulus baru senilai 1,9 triliun dolar AS. Hal ini berdampak pada saham Amazon yang turun di bawah 1% dan Tesla yang turun lebih dari 2%.
Saham teknologi pun diperkirakan ikut turun akibat paket stimulus yang dikeluarkan tersebut. Diketahui, Dow Jones Industrial Average turun 0,9%, sedangkan Nasdaq dan S&P 500 masing-masing turun senilai 1,5%.
Adapun sosok lain yang kekayaannya juga meningkat adalah pemilik Tencent Holdings Ma Huateng. Berkat naiknya saham Tencent, jumlah kekayaan Huateng diperkirakan mencapai 62,8 miliar dolar AS.
Baca juga: Jadi Orang Terkaya hingga Pernah Ditangkap Polisi, ini 10 Fakta Bill Gates yang Perlu Diketahui!
Kemudian, ada pendiri Zoom Video Communications Eric Yuan yang juga mengalami bulan baik. Kekayaan bersihnya diketahui mencapai 17 miliar dolar AS.
CEO dan pendiri Airbnb Brian Chesky pun bernasib sama. Ia juga mencetak rekor baru dengan jumlah kekayaan mencapai 12,9 miliar dolar AS. Hal itu tak lepas dari saham Airbnb yang melonjak 13% dalam beberapa minggu terakhir.
Elon Musk bagi-bagi uang Rp 1,4 triliun
Baru-baru ini, Elon Musk menyampaikan sebuah kabar yang menghebohkan jagad maya. Ia mengatakan bakal memberikan dana sebesar 100 juta dolar AS atau setara Rp 1,4 triliun kepada siapa saja yang mampu menciptakan teknologi terbaik untuk menangkap karbon dioksida.
“Saya mendonasikan 100 juta dolar AS sebagai hadiah untuk teknologi penangkapan karbon terbaik,” cuit Musk di akun Twitter-nya beberapa waktu lalu.
Pertanyaannya, kenapa perlu ada teknologi penangkapan karbon dioksida?
Menurut CNBC, emisi karbon dioksida global telah melonjak selama 100 tahun terakhir. Hal ini menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca juga: Jadi Orang Terkaya, Pria ini hanya Habiskan Uang tak Lebih dari Rp 10 Juta Tiap Bulan!
Badan Energi Internasional (IEA) menyebutkan, saat ini sudah ada sekitar 20 proyek penangkapan, penggunaan, dan penyimpanan karbon yang beroperasi secara komersial di seluruh dunia. Meski begitu, IEA menekankan bahwa masih banyak lagi yang dibutuhkan untuk mencegah emisi karbon meningkatkan suhu di bumi lebih dari 1,5 derajat celcius, di atas tingkat sebelum merebaknya sektor industri. IEA yakin jika proyek tersebut bisa mengurangi emisi karbon hingga seperlima dan memangkas biaya penanganan krisis iklim hingga 70%.
Kabar yang beredar menyebutkan, rencana Musk memberikan dana hibah untuk teknologi penangkapan karbon dinilai sejalan dengan kepentingan salah satu bisnisnya, yakni Tesla. Wajar memang, mengingat fokus Tesla adalah pada solusi teknologi untuk menyelesaikan masalah lingkungan (polusi) yang disebabkan oleh mobil konvensional.
Leave a Reply