Setiap orang tua tentu ingin memiliki anak yang sukses di masa depan. Kami yakin Anda pun demikian. Tapi sayangnya, masih banyak orang tua yang tidak tahu cara mendidik anak agar bisa sukses seperti itu. Entah karena masih menganut pola didik yang konvensional atau mungkin karena memang tidak mengerti bagaimana cara mengasuh anak dengan cerdas.
Dalam kesempatan ini, kami ingin berbagi cerita tentang pengalaman orang tua Bill Gates dalam mendidik anaknya tersebut. Tentu saja, hal ini bisa jadi acuan bagi Anda dalam membesarkan si buah hati.
Melansir laman CNBC, William Gates Sr. dan mendiang istrinya Mary rupanya punya cara tersendiri dalam mendidik sang miliarder kenamaan. Diketahui, mereka mengadopsi beberapa metode asuh yang mungkin berbeda dengan orang tua lain.
Berikut 4 cara asuh orang tua Bill Gates yang bisa Anda tiru:
Jangan batasi kebebasan anak
Saat kanak-kanak, Gates sangat haus dengan kebebasan, dan untungnya orang tuanya memberikan hal tersebut. Gates diberi kebebasan untuk melakukan yang ia inginkan.
Dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal, William mengatakan bahwa ketika berusia 13 tahun, sang anak menghabiskan banyak waktu di luar rumah bahkan menginap untuk menikmati penggunaan teknologi tanpa batas di Universitas Washington.
Akan tetapi, fakta yang mengemuka, Gates muda ternyata tak selalu belajar. Gates juga dikenal memiliki sikap yang menggangu. Saat itu, orang tuanya memutuskan untuk membawa Gates ke psikolog. Setelah berkonsultasi, mereka disarankan untuk memberi Gates lebih banyak waktu luang.
Baca juga: Jadi Orang Terkaya hingga Pernah Ditangkap Polisi, ini 10 Fakta Bill Gates yang Perlu Diketahui!
Gates mengaku mendapat banyak manfaat dari konsultasi tersebut. Diungkapkannya, sang psikolog meyakinkan dirinya bahwa tidak adil jika menantang orang tua tanpa benar-benar bisa membuktikan apapun.
“Pada usia 14 tahun, saya bisa mengatasi hal itu. Dan yang membuat bahagia, orang tua mendukung kemajuan saya,” terang Gates saat wawancara dengan sebuah radio 2016 lalu.
Ajarkan untuk tak mudah putus asa
Gates terampil dalam banyak hal, akan tetapi, orang tuanya juga mendorong dia untuk melakukan hal-hal yang tak disukai, seperti berenang, bermusik, dan sepak bola.
Meski tampak berlawanan, namun orang tua Gates melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Mereka ingin mencoba hal-hal baru yang memungkinkan anak mereka mampu mengembangkan pola pikir dan mempelajari pentingnya kegagalan.
“Saat itu saya pikir hal tersebut tak ada gunanya. Tapi, setelah dijalankan, saya baru paham bahwa saya tidak pandai dalam semua hal. Berkat hal itu pula saya jadi punya peluang untuk jadi pemimpin,” jelas Gates.
Baca juga: 8 Tanda Anda akan jadi Orang Sukses, Namun Jarang Disadari!
Tidak memaksakan kehendak pada anak
Orang tua Gates tak pernah berharap anak mereka menjadi miliarder. Mereka hanya ingin sang anak lulus dari bangku kuliah.
“Harapan Mary dan saya pada dasarnya sama seperti orang tua yang memiliki anak di perguruan tinggi. Kami hanya ingin anak kami mendapatkan gelar,” ungkap William.
Jadi, betapa mengejutkan bagi kami saat Gates mengatakan berencana untuk keluar dari Harvard. Kata William, itu merupakan keputusan yang sangat sulit untuk didukung, meski akhirnya ia menyerah pada kenyataan itu.
“Gates punya cara sendiri tentang bagaimana ia mencapai tujuan hidup. Ia sepertinya tahu apa yang dilakukan,” lanjut William kepada Forbes.
Mendukung keputusan Gates pada akhirnya terbukti bijaksana. Tak lama setelah putus kuliah, Gates pindah ke Seattle dengan co-founder nya Paul Allen, kemudian fokus membangun Microsoft.
Ajarkan pentingnya berbuat kebaikan
Orang tua Gates selalu terlibat dalam kegiatan filantropi dan komunitas. Mereka memastikan bahwa sang anak juga mengikuti jejak mereka.
“Sejak awal, kami selalu menanamkan nilai kebaikan dalam keluarga kami. Nilai-nilai ini memainkan peran penting dalam upaya filantropi Gates hari ini,” ujar William.
William menambahkan, setiap orang tua harus mengajari anak-anaknya untuk membantu orang lain. Pasalnya, salah satu kesalahan terbesar yang kerap dilakukan oleh orang tua adalah tidak mengajari anakanya pentingnya berbuat baik.
Baca juga: Catat, ini 7 Karakter yang Harus Dimiliki jika ingin Sukses Berinvestasi!
“Menyedihkan untuk dikatakan, tetapi saya perhatikan semakin banyak anak yang benar-benar fokus pada diri sendiri. Di mana-mana ada masalah yang harus dipecahkan, sehingga perlu dukungan dari orang lain. Ini cara yang benar berada di dunia. Dan ketika menyangkut anak kita, cobalah untuk bentuk perspektif ini sedini mungkin,” pungkas William.
Ya, Anda mungkin bisa belajar banyak dari orang tua Gates tentang cara mendidik anak. Akan tetapi, semua itu sejatinya bermuara pada satu hal. Jika ingin anak menjadi sukses, hal terpenting yang orang tua harus lakukan adalah selalu hadir dan mendampinginya.
“Seperti yang ditulis William dalam bukunya, ”Ada satu hal yang telah saya pelajari selama bertahun-tahun sebagai seorang ayah, pengacara, aktivis, dan warga negara. Intinya, kita semua hidup bersama dan tentu saja kita saling membutuhkan satu sama lain.”
Leave a Reply