Tak dipungkiri, semua orang akan mengalami yang namanya masa pensiun. Karenanya, penting bagi siapa pun untuk mempersiapkan masa tersebut sebaik mungkin. Dalam hal ini, dana pensiun adalah faktor yang paling penting.
Saat masih produktif (bekerja), seseorang kadang kala sering terlena dengan kehidupan yang konsumtif. Mereka kerap memanjakan diri dengan penghasilan yang dimiliki tanpa memikirkan hari tua. Alhasil, ketika masuk masa pensiun, mereka kelimpungan karena tak lagi memiliki pendapatan tetap.
Faktanya, sekitar 70 persen pensiunan di Indonesia diketahui bermasalah secara finansial. Ketika kerja sejahtera, saat pensiun malah merana. Uang yang mereka punya sejatinya tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hari tua. Tak heran, banyak orang masih ingin bekerja meski sudah memasuki masa pensiun.
Tahun lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pekerja di Indonesia yang punya program pensiun baru mencapai 13,5 juta orang, atau baru 27 persen dari total 50 juta pekerja formal. Sementara menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pekerja informal di Tanah Air mencapai 68,2 juta orang, di mana sebagian besar dari mereka diketahui tidak memiliki jaminan untuk hari tua. Data tersebut menunjukkan bahwa kesadaran mempersiapkan dana pensiun di Indonesia masih sangat rendah.
OJK juga mengklaim, berdasarkan survei literasi dan inklusi keuangan tahun 2016 lalu, tingkat literasi keuangan dana pensiun masyarakat masih berada di angka 10,91 persen. Angka tersebut naik tiga persen dibanding hasil survei tiga tahun sebelumnya. Sedangkan tingkat inklusi keuangan dana pensiun masyarakat baru mencapai 4,66 persen, di mana angka tersebut juga naik tiga persen dari survei sebelumnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani baru-baru ini juga mengimbau generasi milenial untuk sesegera mungkin menyiapkan dana hari tua. Ia menyarankan agar generasi milenial mau mengurangi jajan kopi dan mengalokasikan pengeluarannya tersebut untuk dana pensiun.
Secara garis besar, dana pensiun punya banyak manfaat bagi diri Anda, terutama di saat tubuh tak lagi mampu bekerja keras atau saat kondisi kesehatan mulai menurun. Selain bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dana pensiun juga bisa Anda manfaatkan untuk biaya perjalanan ibadah keagamaan.
Menurut undang-undang ketenagakerjaan, setiap pekerja memang berhak menerima uang pensiun. Namun, pertanyaannya, apakah uang tersebut cukup untuk di hari tua? Terlebih harga barang akan terus meningkat tiap tahunnya. Untuk menjawab permasalahan tersebut, solusi terbaik adalah mempersiapkan dana pensiun sedini mungkin.
Selama ini, Anda mungkin mengumpulkan dana pensiun dengan cara menabung. Hal tersebut memang tidak salah. Tapi, karena sifatnya yang jangka panjang, Anda lebih disarankan untuk melakukan investasi yang sejatinya lebih menguntungkan.
Perlu Anda tahu, uang yang Anda tabung pada dasarnya sangat rentan tergerus inflasi. Menurut data, tingkat inflasi tahunan di Indonesia berkisar di angka 4%, sementara bunga tabungan yang diberikan bank cukup rendah, yakni hanya berkisar 0-1,7% per tahunnya. Angka tersebut menunjukkan bahwa keuntungan tabungan masih tergolong kecil dibanding inflasi yang terjadi. Selain itu, bank juga mengenakan biaya administrasi bagi para nasabahnya.
Lalu, investasi jenis apa yang cocok untuk mempersiapkan dana pensiun? Anda bisa berinvestasi di P2P Lending yang menawarkan kemudahan dan keuntungan lebih tinggi dibanding reksa dana atau deopisto.
Konsep P2P lending sangat sederhana. Perusahaan P2P Lending akan mempertemukan pihak pendana dan peminjam dana melalui platform yang tersedia. Dalam hal ini, Anda akan menjadi pihak yang melakukan pendanaan karena posisi Anda berinvestasi.
Saat ini, ada banyak platform P2P Lending yang bisa Anda pilih. Namun, jika ingin berinvestasi, Anda bisa memilih Danain yang memang memfokuskan diri pada sisi lender alias pendana dalam skema bisnisnya.
Keuntungan yang ditawarkan Danain sangat menarik, di mana imbal hasilnya bisa mencapai 120% per tahun, minimal 8% per tahun. Ya, jumlah tersebut jelas lebih besar dibanding investasi di reksa dana yang bisa mencapai 20% atau deposito yang berkisar di angka 4-5% per tahunnya. Oh ya, karena sifat dana pensiun yang jangka panjang, Anda disarankan untuk menggunakan fitur autobid yang telah tersedia. Dengan memanfaatkan fitur tersebut, ditambah adanya compounding effect, dana Anda akan terus berkembang dan nilai investasi Anda juga akan terus bertambah.
Dari segi keamanan, Danain memberikan jaminan yang tak main-main kepada pihak pendana. Danain mengharuskan pihak peminjam menyerahkan agunan berupa perhiasan emas atau logam mulia kepada PT. Mas Agung Sejahtera (PT MAS) selaku mitra. Jika dalam waktu empat bulan (tenor maksimal) peminjam tidak melunasi pinjamannya, PT MAS akan tetap mengembalikan pokok dan bunga kepada pendana tanpa potongan.
Saat ini, Anda mungkin merasa belum siap untuk berinvestasi dengan alasan ketiadaan modal. Perlu kami beritahukan, alasan seperti itu umumnya bukan disebabkan karena tidak adanya uang, melainkan karena Anda pribadi belum siap mengalokasikan uang yang Anda miliki untuk investasi.
Sebenarnya, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi persoalan tersebut. Salah satunya mungkin dengan cara berhemat. Anda bisa memulainya dari beberapa hal, seperti membiasakan diri bawa bekal saat ke kantor, mengurangi intensitas hangout di tempat mahal, hingga meminimalisir belanja barang yang tak terlalu penting.
Baca juga: 3 Cara Paling Masuk Akal untuk Dapatkan Modal Investasi bagi Investor Pemula
Untuk mulai berinvestasi, kami punya rumus sederhana yang bisa Anda terapkan. Mulailah sisihkan penghasilan tiap bulan Anda secara rutin dengan porsi: 70% untuk kebutuhan sehari-hari, 10% ditabung untuk keperluan mendadak, dan 20% untuk investasi.
Ingat, sebagai pribadi yang mandiri, jangan pernah mengandalkan apalagi menyusahkan anak-cucu di masa pensiun nanti!
Leave a Reply