Blog

Bikin Cepat Sukses, ini Prinsip Keuangan Ala Etnis Tionghoa yang Wajib Kita Tiru!

Cara mengatur keuangan ala orang tionghoa

Sudah menjadi rahasia umum  jika masyarakat Tionghoa sangat pandai dalam mengelola keuangan. Hal itu bisa dilihat dari bagaimana cara mereka meraih sukses, meski sebenarnya banyak pula dari mereka yang bukan berasal dari keluarga berada.

Menurut banyak ahli Sinologi, seperti dilansir Detik.com, filosofi Konfusius memberikan banyak pengaruh positif terhadap budaya keuangan di China selama ribuan tahun. Tak heran jika sampai era modern seperti saat ini, budaya keuangan Tionghoa terbukti ampuh dan mampu bertahan dari terpaan krisis ekonomi.

Setidaknya, itulah fakta yang mengemuka di Amerika Serikat sana dan mungkin juga terjadi di berbagai negara lain. Sebab, menurut catatan Forbes, orang Tionghoa yang tinggal di Negeri Paman Sam hanya mengalami guncangan ekonomi minimal saat terjadi krisis pada tahun 2008 silam.

Baca juga: Bulan Inklusi Keuangan, Yuk Lakukan Pendanaan di Platform Danain!

Fenomena ini tentu bisa menjadi sebuah pelajaran berharga bagi kita yang sedang mencari cara untuk menggapai kesuksesan atau kerap mengalami masalah finansial dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai orang yang tengah berusaha menyiapkan masa depan yang lebih baik, tak ada salahnya untuk menyontek cara masyarakat Tionghoa mengelola keuangan dan sifat mereka yang pekerja keras.

Berikut prinsip keuangan ala etnis Tionghoa yang wajib kita tiru, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber:

Pemasukan harus lebih besar daripada pengeluaran

Mungkin terdengar klasik, tapi inilah prinsip utama orang Tionghoa terkait keuangan. Prinsip ini mengajarkan kita untuk menjaga biaya dan gaya hidup agar selalu lebih kecil daripada pendapatan.

Dalam konteks ini, selalu ingat rumus Fisika, “Tekanan selalu berbanding lurus dengan gaya.” Jika selama ini hidupmu penuh tekanan, mungkin karena kamu terlalu banyak gaya.

Disiplin menabung

Berdasarkan data tahun 2016 lalu, rumah tangga di China menyisihkan rata-rata 46% dari pendapatan untuk ditabung. Untuk kasus yang lebih ekstrem, ada yang sampai 60% dari pendapatan.

Prinsip masyarakat Tionghoa adalah lebih baik menyimpan uang daripada harus menghambur-hamburkannya untuk membeli sesuatu yang tidak penting. Dengan menabung, mereka tak perlu kalang kabut saat ada keperluan penting yang sifatnya mendesak.

Baca juga: 5 Hal tentang Keuangan yang Perlu Diajarkan pada Anak Sejak Dini, Jangan Ditunda!

Memang tidak mudah untuk menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, seperti kata pepatah lama, “Tak ada yang mustahil di dunia ini.”

Intinya, berusalah menabung uang sebanyak-banyaknya dan terapkan hal itu dengan konsisten! Ini pelajaran berharga yang bisa kita petik dari prinsip keuangan masyarakat Tionghoa!

Jangan pernah mengandalkan satu sumber pendapatan!

Orang Tionghoa beranggapan, mengandalkan satu sumber pendapatan dalam menjalani kehidupan adalah tindakan yang berbahaya dan penuh risiko. Itulah mengapa orang Tionghoa sangat giat dalam berbisnis atau berinvestasi demi bisa menambah penghasilannya.

Ini juga patut kita tiru! Dengan memiliki penghasilan lebih dari satu sumber, kita tak perlu panik ketika salah satu sumber penghasilan kita mendadak kering. 

Buat anggaran dengan cermat

Orang Tionghoa dikenal sangat penuh perhitungan. Bukan berarti pelit, namun karena mereka memang menghargai uang yang didapat dari hasil kerja keras.

Dalam mengelola uang, mereka sangat hati-hati saat membuat anggaran. Jika dirasa tidak terlalu perlu, mereka akan memangkasnya dan mengalokasikan anggaran tersebut untuk kebutuhan lain yang lebih penting.

Sebisa mungkin menolak utang

Menurut orang Tionghoa, berutang artinya membuat hidup semakin susah dan tidak tenang. Maka tak heran jika mereka kerap menghindari pembelian apapun dengan cara berutang dan lebih memilih membayar tunai. Prinsipnya, jika memang belum mampu membeli tunai, ya mending menabung dulu. Sementara itu, apabila memang terpaksa berutang, mereka akan berusaha secepat mungkin untuk mengembalikannya

Hidup sederhana

Dengan porsi tabungan yang sangat besar, sisa uang yang dimiliki orang Tionghoa harus dicukupkan untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi, mau tak mau, kehidupan sederhana harus mereka jalani.

Baca juga: Tips Keuangan untuk Keluarga di Tengah Pandemi Covid-19

Meski begitu, gaya hidup sederhana yang mereka terapkan tak semata-mata hanya demi alasan penghematan, tapi ada poin lain yang tak kalah penting. Orang Tionghoa meyakini bahwa hidup sederhana adalah salah satu wujud nilai kebajikan yang harus diteladani dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Didik anak tentang keuangan sejak dini

Masyarakat Tionghoa selalu mengajarkan anak-anaknya tentang keuangan sejak masih kecil. Kita tentu sering melihat, banyak anak-anak etnis Tionghoa yang sudah membantu orang tuanya di tempat usaha saat usianya masih belia.

Mereka melatih anak-anaknya untuk bekerja keras, sehingga bisa merasakan betapa sulitnya mencari uang. Dengan begitu, sang anak akan lebih menghargai uang dan tak sembarangan saat menggunakannya.

Leave a Reply