Biaya melakukan tes DNA di negara kita masih tergolong mahal. Lantas, berapa biaya tes DNA di Indonesia?
Istilah tes DNA atau asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid) tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Ya, kata tersebut kerap muncul di layar kaca, baik dalam film-film bergenre kriminal atau saat suatu pihak ingin mengetahui garis keturunan.
Pada prinsipnya, DNA menyimpan segala informasi yang berkaitan dengan genetik seseorang. Tes DNA juga sering digunakan untuk mengetahui riwayat penyakit tertentu yang dialami oleh individu.
Bicara tes DNA, ada satu pertanyaan yang kerap mengemuka. Berapa biaya tes DNA di Indonesia? Untuk tahu jawabannya, simak ulasan berikut ini hingga tuntas!
BIAYA TES DNA DI INDONESIA
Pada umumnya, biaya tes DNA di setiap rumah sakit atau laboratorium akan berbeda satu sama lain. Kami ambil contoh Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang berada di Jakarta. Di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan tersebut, biaya tes DNA dibandrol dengan harga Rp 10 juta.
Adapun tarif tes DNA di RSUP Sanglah Denpasar berkisar di angka Rp 7-8 juta. Sementara itu, salah satu laboratorium swasta di wilayah Jakarta Pusat memasang tarif tes DNA seharga Rp 8 juta.
Baca juga: Dari Ratusan Ribu hingga Jutaan Rupiah, inilah Biaya Cabut Gigi di Fasilitas Kesehatan!
Menurut pihak laboratorium, biaya tersebut meliputi tes DNA dengan sampel air liur. Jadi, pasien cukup meludah saja di tabung yang sudah disediakan.
Setelah itu, sampel akan dikirim ke Jepang untuk diteliti. Jika sudah selesai, hasil akan keluar dan dikirim ke pasien melalui email. Proses ini diperkirakan memakan waktu sekitar satu bulan. Demikian seperti dilansir laman Kompas.com.
PENJELASAN LANJUT TENTANG TES DNA
Pertanyaan tentang berapa biaya tes DNA sudah terjawab, kini giliran kami mebeberkan tentang penjelasan tes DNA secara lebih rinci.
Untuk diketahui, tes DNA adalah jenis tes medis yang bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan gen, kromosom, atau protein dalam tubuh seseorang. Hasil tes DNA bisa mengonfirmasi atau mendeteksi kondisi genetik yang dicurigai.
Menurut CDC, tes DNA bisa dilakukan dengan menggunakan sampel darah atau ludah. Karena DNA kita sama dengan DNA keluarga, maka jika kita mengalami perubahan genetik, anggota keluarga kita juga berpotensi mengalami hal yang sama.
Macam-macam tes DNA
Pengujian genetik bersifat individual berdasarkan riwayat medis, kondisi keluarga, dan tujuan pengujian. Berikut macam-macam tes DNA yang perlu kamu tahu:
-
Tes gen tunggal
Tes ini bertujuan untuk mencari perubahan hanya pada satu gen. Biasanya, tes gen tunggal dilakukan saat dokter yakin jika kamu atau anakmu punya gejala kondisi atau sindrom tertentu, seperti distrofi otot Duchenne atau penyakit sel sabit.
Baca juga: Cek Nih, Biaya Tambal Gigi di Fasilitas Kesehatan!
-
Pengujian panel
Tujuan tes ini adalah untuk mencari perubahan pada banyak gen dalam satu tes. Beberapa contoh tes panel genetik meliputi tonus otot rendah, perawakan pendek, atau epilepsi. Selain itu, tes ini juga bisa dikelompokkan ke dalam gen yang semuanya terkait dengan risiko lebih tinggi terkena kanker payudara atau usus besar.
-
Sekuensing seluruh exome
Tujuannya untuk menganalisis sebagian besar DNA individu untuk menemukan variasi genetik. Tes ini biasanya digunakan saat gen tunggal atau pengujian panel belum memberikan diagnosis yang jelas.
Hasil tes genetik
Hasil tes genetik terdiri dari tiga jenis, yakni:
Positif – Hasil tes positif menunjukkan, terdapat perubahan genetik yang memicu penyakit.
Negatif – Hasil menunjukkan negatif ketika pengujian tidak menemukan perubahan genetik yang diketahui menyebabkan penyakit.
Tidak pasti – Hasil menunjukkan hal tidak pasti ketika tidak ada varian signifikasi yang diketahui atau tidak ada cukup informasi tentang perubahan genetik untuk menentukan apakah itu normal atau patogen penyebab penyakit.
Baca juga: Anti Ribet, ini Cara Pindah Kelas BPJS secara Online!
Ya, itulah ulasan tentang berapa biaya tes DNA di Indonesia dan seluk beluknya. Semoga bermanfaat!
Leave a Reply