Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya dengan sumber daya yang terbatas. Dalam ilmu ekonomi, ada dua pendekatan penting yang lazim digunakan untuk melakukan analisis, yakni ekonomi positif dan ekonomi normatif. Lantas, apa perbedaan ekonomi positif dan normatif?
Untuk memahami ilmu ekonomi secara lebih luas, perlu dilakukan pendalaman terhadap ilmu dasarnya, yaitu tentang ekonomi positif dan ekonomi normatif. Perlu diketahui, kedua ilmu ini kerap digunakan oleh pelaku ekonomi untuk menyelesaikan masalah perekonomian dalam suatu negara.
Mengutip Kompas.com, ekonomi positif mempelajari “apa itu” atau “bagaimana” penyelesaian masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat. Ekonomi positif menentukan bagaimana sebenarnya sumber daya dialokasikan secara tepat dalam suatu perekonomian.
Sedangkan menurut Investopedia, ekonomi positif mengacu pada analisis obyektif dalam studi ekonomi. Karena sebagian besar ekonom mau melihat apa yang telah dan sedang terjadi dalam perekonomian, hal ini berguna untuk membentuk prediksi ekonomi di masa depan.
Adapun kesimpulan yang diambil melalui analisis ekonomi positif bisa diuji dan didukung menggunakan data.
Baca juga: Kerap Diperbincangkan, Apa itu Pertumbuhan Ekonomi?
Sementara itu, ekonomi normatif mengkaji apa yang harus dilakukan atau bagaimana masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat seharusnya diselesaikan. Jika ekonomi positif mengacu pada analisis obyektif, maka ekonomi normatif lebih bersifat subyektif, sebab bergantung pada nilai dan pendapat yang dipegang oleh tiap individu.
Oh ya, meski kedua ilmu ini punya perbedaan dalam hal analisis, namun ekonomi positif dan normatif dapat digunakan bersamaan dalam pengembangan kebijakan.
Nah, selain definisi di atas, berikut perbedaan ekonomi positif dan normatif yang perlu diketahui:
Fungsi
Perbedaan ekonomi positif dan normatif yang pertama terletak pada fungsinya.
Perlu dipahami, ekonomi positif sering juga disebut ekonomi murni atau ekonomi deskriptif. Fungsi utamanya adalah menganalisis hubungan sebab-akibat. Sementara ekonomi normatif berfungsi untuk melewati penilaian terhadap suatu hal atau karakteristik.
Masalah ekonomi
Masalah ekonomi jadi perbedaan yang kedua. Cabang ilmu ekonomi positif dengan jelas menggambarkan masalah ekonomi, sedangkan ekonomi normatif cenderung memberikan solusi atas masalah ekonomi berdasarkan nilai.
Baca juga: Apa yang Dimaksud Ekonomi Syariah? Simak Penjelasan Lengkapnya di Bawah ini!
Perspektif
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ekonomi positif bersifat obyektif, sebab berfokus pada pernyataan yang relevan dengan dukungan data aktual. Sementara ekonomi normatif lebih bersifat subyektif, sebab fokusnya lebih mengarah pada pernyataan tentang mungkin atau tidaknya suatu hal di masa mendatang.
Hal yang dipelajari
Perbedaan ekonomi positif dan normatif yang berikutnya terletak pada hal yang dipelajari. Ekonomi positif adalah cabang ilmu ekonomi yang “apa adanya”, sedangkan ekonomi normatif adalah cabang ilmu ekonomi yang “seharusnya”.
Klarifikasi
Poin kelima terkait klarifikasi. Ilmu ekonomi positif memberi klarifikasi yang bersifat ilmiah dan bisa diperhitungkan, sementara ekonomi normatif lebih didasarkan pada penilaian pribadi.
KESIMPULAN
Secara garis besar, ekonomi positif adalah cabang ilmu ekonomi yang bersifat obyektif atau berorientasi pada fakta. Fokus utama ekonomi positif terletak pada fenomena ekonomi, deskripsi, klarifikasi perkembangan ekonomi, serta hal-hal lain yang berkaitan dengannya.
Baca juga: Mengenal Kebijakan Moneter Ekspansif dan Kontraktif dalam Ekonomi
Sementara itu, ekonomi normatif merupakan cabang ilmu ekonomi yang menggunakan pertimbangan nilai, pendapat, serta keyakinan. Ekonomi normatif menggabungkan analisis subyektif dan berfokus pada situasi teoretis. Poin pentingnya, ekonomi normatif menyarankan bagaimana seharusnya ekonomi beroperasi.
Ya, itulah 5 perbedaan ekonomi positif dan normatif yang perlu kamu tahu. Semoga bermanfaat!
Leave a Reply