Blog

Mengenal Kebijakan Moneter Ekspansif dan Kontraktif dalam Ekonomi

danain-Kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif-gambar uang koin

Kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif

Bank Indonesia (BI) menggunakan dua jenis kebijakan moneter dalam mengambil keputusan, yakni kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif. Berikut penjelasan lengkapnya!

Setiap negara punya bank sentral yang bertugas untuk mengatur peredaran uang di wilayah kedaulatannya. Bank sentral di negara kita adalah Bank Indonesia (BI). Dalam menjalankan tugasnya untuk mengelola perputaran uang di dalam negeri, BI punya salah satu kebijakan yang bernama kebijakan moneter.

Lantas, apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter?

Menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, kebijakan moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh BI untuk mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah yang dilakukan melalui pengendalian jumlah uang beredar atau suku bunga.

Undang-undang tersebut juga menegaskan bahwa BI adalah lembaga negara yang independen dan bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak lainnya. Karena itu, bank sentral punya otoritas penuh terhadap kebijakan moneter.

Baca juga: Terungkap, ini Alasan Mengapa Jepang Menerapkan Kebijakan Ekonomi Perang!

Sementara itu, menurut Perry Warjiyo dan Solikin dalam buku Kebijakan Moneter di Indonesia, kebijakan moneter adalah kebijakan bank sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Besaran moneter yang dimaksud dapat berupa uang beredar, uang primer, atau kredit perbankan.

Perry dan Solikin juga menjelaskan, perkembangan kegiatan yang diinginkan dari upaya kebijakan moneter adalah stabilitas ekonomi makro yang dicerminkan oleh rendahnya laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, serta cukup luasnya lapangan atau kesempatan kerja yang tersedia. Demikian dilansir laman CNN Indonesia.

JENIS-JENIS KEBIJAKAN MONETER

Dalam literatur, terdapat dua jenis kebijakan moneter yang dimiliki oleh BI, yakni kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif. Berikut uraiannya!

Kebijakan moneter ekspansif

Kebijakan moneter ekspansif merupakan kebijakan moneter yang bertujuan untuk mendorong kegiatan ekonomi di dalam negeri. Kebijakan ini dilakukan melalui peningkatan jumlah uang beredar atau biasa disebut kebijakan moneter longgar.

Baca juga: Kerap Diucapkan Dalam Dunia Perbankan, Apa yang Dimaksud dengan Kliring?

Wujud dari kebijakan moneter ekspansif adalah pembelian sekuritas pemerintah oleh BI, penurunan suku bunga, serta penurunan syarat cadangan untuk bank. Dampak kebijakan ini tak hanya merangsang kegiatan bisnis dan daya beli konsumen, namun juga mampu mengurangi tingkat pengangguran.

Kebijakan moneter kontraktif

Kebijakan moneter kontraktif merupakan kebijakan moneter yang bertujuan untuk memperlambat kegiatan ekonomi di dalam negeri. Kebijakan ini dilakukan dengan mengurangi jumlah uang beredar atau biasa disebut kebijakan uang ketat.

Wujud dari kebijakan moneter kontraktif adalah penjualan obligasi pemerintah, peningkatan suku bunga, serta peningkatan syarat cadangan untuk bank.

TUJUAN KEBIJAKAN MONETER

Kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif sudah kami jelaskan, kini giliran kami membeberkan tujuan utama dari kebijakan tersebut.

Secara garis besar, tujuan dari kebijakan moneter adalah untuk mencapai dan memelihara stabilitas nilai tukar rupiah seperti yang tercantum dalam Undang-undang tentang BI.

Stabilitas nilai tukar rupiah yang dimaksud punya dua dimensi, yaitu stabilitas nilai tukar rupiah terhadap harga barang dan jasa yang tercermin dari perkembangan laju inflasi, serta stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.

INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER

BI punya sejumlah instrumen yang digunakan untuk menjalankan kebijakan moneter, antara lain:

Operasi pasar terbuka

Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga. Jika BI memandang perlu menambah jumlah peredaran uang, maka mereka akan membeli surat berharga, seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Negara (SBN), atau Surat Utang Negara (SUN).

Baca juga: Kerap Diperbincangkan, Apa itu Deposito Bank?

Sebaliknya, jika BI mau mengurangi jumlah peredaran uang, maka mereka akan menjual surat berharga tersebut kepada bank umum.

Fasilitas diskonto

Fasilitas diskonto merupakan kredit likuiditas yang diberikan oleh BI kepada bank umum. Dalam konteks ini, BI dapat mengendalikan jumlah uang yang beredar melalui tingkat suku bunga fasilitas diskonto tersebut.

Giro wajib minimum

Giro wajib minimum adalah jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada bank sentral. Jika mau mengurangi jumlah peredaran uang, maka bank sentral akan menaikkan ketentuan giro wajib minimum. Begitu pun sebaliknya.

Imbauan moral

BI akan memberi imbauan kepada perbankan untuk menyesuaikan penyaluran kredit dengan jumlah uang yang beredar di masyarakat atau kondisi ekonomi. Imbauan ini biasanya dikeluarkan dalam bentuk pernyataan yang disampaikan oleh Gubernur BI.

Nantinya, pernyataan tersebut diharapkan bisa jadi acuan bagi bank umum untuk menentukan arah kebijakan yang berkaitan dengan peredaran uang.

Ya, itulah penjelasan kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif serta seluk beluknya. Semoga bermanfaat!

Leave a Reply