Masih banyak pelaku bisnis yang kurang aware atau bahkan tidak paham dengan istilah income statement. Lantas, apa yang dimaksud dengan income statement?
Apa yang dimaksud dengan income statement? Pertanyaan inilah yang mungkin pertama kali muncul di pikiranmu pada saat mendengarnya.
Income statement atau laporan laba rugi adalah komponen penting dalam sebuah bisnis. Sesuai namanya, laporan ini berisi informasi mengenai besaran pendapatan serta beban yang ditanggung oleh perusahaan.
Dalam laporan tersebut juga akan diperoleh berapa total keuntungan atau kerugian bersih yang didapat oleh perusahaan dalam satu periode akuntansi. Lewat data laporan inilah, perusahaan bisa melakukan evaluasi dan menentukan keputusan atau langkah selanjutnya yang harus mereka ambil.
Manfaat Income Statement
Laporan laba rugi yang dibuat oleh akuntan perusahaan tentu memiliki tujuannya tersendiri. Salah satunya adalah data dari income statement akan dilaporkan pada atasan atau pihak yang membutuhkan datanya seperti investor.
Baca juga: Tambah Income di Tengah Pandemi Covid-19, ini Sederet Caranya!
Selain dapat digunakan sebagai landasan dalam pengambilan keputusan, laporan laba rugi juga bisa digunakan untuk berbagai macam tujuan lain, meliputi:
- Memudahkan perhitungan pajak yang harus ditanggung perusahaan.
- Mengetahui efisiensi strategi bisnis di periode sebelumnya.
- Mencari solusi atau menetapkan langkah-langkah bisnis untuk di masa mendatang.
- Sebagai tolak ukur pencapaian perusahaan.
- Bahan pertimbangan investor atau pemilik modal untuk menyuntikkan dana ke perusahaan.
Unsur-unsur Penting dalam Income Statement
Nah, setelah pertanyaan mengenai apa yang dimaksud dengan income statement terjawab, kini giliaran kami menjabarkan unsur penting yang wajib ada dalam laporan tersebut. Dalam praktiknya, income statement atau laporan laba rugi terdiri dari beberapa unsur penting, di antaranya:
-
Pendapatan (Revenue)
Unsur penting pertama dalam laporan laba rugi adalah revenue atau pendapatan. Yang dimaksud pendapatan dalam hal ini adalah bertambahnya nilai aktiva yang dimiliki perusahaan lewat kegiatan operasional yang mereka jalankan. Biasanya berkaitan dengan penjualan produk atau layanan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut pada konsumennya.
Baca juga: Keren, Ternyata ini Manfaat Digital Marketing untuk Bisnis!
-
Beban (Expense)
Berikutnya ada beban atau expense. Dalam dunia akuntansi, expense adalah istilah yang digunakan untuk menyebut penggunaan aktiva atau arus keluar untuk memenuhi kewajiban perusahaan.
Dalam praktiknya, beban terbagi menjadi dua jenis yang meliputi beban usaha dan beban di luar usaha. Secara umum, beban usaha berkaitan dengan semua pengeluaran yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Mulai dari beban gaji karyawan, listrik, sewa tempat, internet, dan lain sebagainya.
Sedangkan untuk beban di luar usaha meliputi biaya administrasi yang harus dibayar oleh perusahaan dan tidak berkaitan dengan operasionalnya. Mulai dari biaya admin bank dan beban bunga pinjaman.
-
Laba (Profit)
Profit atau laba adalah bertambahnya ekuitas perusahaan yang diperoleh dari operasional ataupun hasil investasi. Untuk mengetahui nominal laba atau keuntungan perusahaan, bisa dengan mengurangi total pendapatan dengan total pengeluaran dalam satu periode yang terhitung.
Terdapat beberapa jenis laba yang perlu kamu tahu. Di antaranya adalah laba kotor, laba bersih, laba operasional, dan laba setelah pajak. Masing-masing laba memiliki rumus berbeda untuk masalah perhitungannya.
Baca juga: 6 Inspirasi dan Contoh Bisnis Ekspor Modal Kecil yang Perlu Kamu Tahu
-
Kerugian (Loss)
Unsur penting terakhir dalam laporan laba rugi adalah loss atau kerugian. Berbanding terbalik dengan profit, loss adalah istilah yang merujuk pada berkurangnya ekuitas milik perusahaan yang disebabkan oleh biaya operasional lebih tinggi daripada penjualan yang dihasilkan.
Ya, itulah informasi mengenai apa yang dimaksud dengan income statement lengkap dengan manfaat serta komponen penting yang ada di dalamnya.
Leave a Reply