Tingginya jumlah utang Indonesia memunculkan banyak pertanyaan dari masyarakat. Salah satunya, kenapa Indonesia banyak utang? Untuk tahu jawabannya, simak ulasan berikut ini sampai tuntas!
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa posisi utang pemerintah saat ini masih berada di level aman, terlebih dengan penerimaan yang meningkat akibat lonjakan harga komoditas global. Menurutnya, rasio utang Indonesia bahkan mengalami penurunan, di mana pada April 2022 tercatat sebesar Rp 7.040,32 triliun atau mencapai 39,9 persen dari PDB.
Sri Mulyani menambahkan, banyak negara di dunia harus meningkatkan jumlah utang secara drastis karena tak punya pilihan lain, terutama untuk menangani dampak pandemi Covid-19 yang notabene menghentikan kegiatan ekonomi. Sejalan dengan itu, defisit anggaran juga jadi satu hal yang tak bisa terhindarkan. Demikian dilansir Tempo.co.
Nah, bicara utang Indonesia yang nominalnya fantastis itu, ada satu pertanyaan yang kerap mengemuka, yakni, kenapa Indonesia banyak utang? Berikut penjelasannya!
PENYEBAB INDONESIA BANYAK UTANG
Diungkapkan Sri Mulyani, lonjakan utang Indonesia tidak terjadi begitu saja. Kata dia, utang Indonesia sebenarnya sudah parah sejak puluhan tahun lalu dan memburuk saat krisis moneter tahun 1997-1998.
“Waktu ada krisis 1997-1998 dengan adanya bail out, makanya utang kita (negara) sangat tinggi karena obligasi. Jadi ujung-ujungnya adalah beban negara,” ujarnya sebagaimana dilansir Kontan.
Baca juga: Bukan DKI Jakarta, Inilah Kota dengan UMK Tertinggi di Indonesia!
Ia menambahkan, ketika itu banyak perusahaan dan perbankan yang meminjam dolar Amerika Serikat (AS), termasuk obligasi pemerintah. Hal itu menjadi beban bagi Indonesia, sebab nilai tukar rupiah terus terkoreksi, mulai dari Rp 2.500 per dolar AS sampai dengan sekitar Rp 17.000 per dolar AS.
Selain lonjakan utang, lanjut Sri Mulyani, pemerintah kala itu juga berusaha memberikan stimulus pada perusahaan agar tidak semakin banyak yang buntung dan menjaga keberlangsungan ekonomi. Ia juga menuturkan bahwa kenaikan utang pemerintah ibarat dua sisi. Bisa jadi penggerak ekonomi, tapi bisa juga jadi beban kalau tak dikelola dengan baik.
Di sisi lain, Sri Mulyani juga menyebut, pengelolaan anggaran negara tidak bisa lepas dari utang. Dijelaskannya, utang pemerintah digunakan untuk menambal defisit pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sementara itu, mengutip laman djppr.kemenkeu.go.id, Kementerian Keuangan menyebut bahwa utang negara untuk pembiayaan defisit APBN adalah konsekuensi dari belanja negara yang lebih besar dari pendapatan negara. Besarnya belanja pemerintah ini untuk memberikan stimulus bagi perekonomian, sebab masih belum bisa terpenuhi seluruhnya dari penerimaan negara (pajak, bea cukai, PNBP, dan hibah).
Baca juga: 5 Jurusan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia, Apa Saja?
ALASAN LAIN KENAPA INDONESIA TAK BISA LEPAS DARI UTANG
Kementerian Keuangan juga mengungkapkan, setidaknya ada beberapa hal lain yang menyebabkan Indonesia tidak bisa lepas dari utang, di antaranya:
Untuk menghindari opportunity loss
Indonesia perlu berutang untuk menjaga momentum dan menghindari opportunity loss, misalnya ada kebutuhan belanja yang tak bisa ditunda, seperti penyediaan fasilitas kesehatan dan ketahanan pangan. Untuk diketahui, penundaan pembiayaan justru akan mengakibatkan biaya atau kerugian yang lebih besar di masa mendatang.
Untuk memberikan warisan aset
Dilansir laman Kompas.com, alasan lain Indonesia berutang adalah untuk memberikan warisan aset yang baik untuk generasi selanjutnya. Perlu dipahami, warisan yang baik muncul ketika utang digunakan untuk membiayai hal-hal yang produktif dan memberikan manfaat di masa depan, seperti belanja infrastruktur dan pendidikan.
Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi
Kementerian Keuangan menegaskan, kebijakan utang mampu membuat ekonomi Indonesia tumbuh pada level saat ini. Pada tahun 2045 mendatang, Indonesia diproyeksikan jadi salah satu dari tujuh negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Menurut Kementerian Keuangan, pembangunan infrastruktur memang tak bisa dirasakan dalam waktu singkat. Akan tetapi, infrastruktur akan menggerakkan roda ekonomi dan menciptakan pemerataan yang berujung pada pengentasan kemiskinan.
Baca juga: Sering jadi Pertanyaan, Adakah Negara yang Punya Utang ke Indonesia?
Untuk mengembangkan pasar keuangan
Alasan terakhir kenapa Indonesia berutang adalah untuk mengembangkan pasar keuangan. Sekadar informasi, instrumen utang pemerintah yang diperdagangkan di pasar keuangan digunakan sebagai acuan bagi industri finansial. Adapun instrumen utang pemerintah merupakan alternatif investasi yang ditawarkan kepada masyarakat.
Ya, itulah jawaban lengkap atas pertanyaan kenapa Indonesia banyak utang. Semoga bermanfaat!
Leave a Reply