Blog

Hindari 3 Kesalahan Finansial ini saat Usia 30-an!

Kesalahan-Finansial-di-Usia-30-an

Keputusan finansial yang kamu buat di usia 30-an punya dampak besar terhadap masa depan kamu. Begitu kata para ahli keuangan baru-baru ini.

“Uang adalah alat. Saat kita belajar menggunakan uang dengan bijak, maka kita bisa menjalani kehidupan seperti yang diinginkan,” ujar perencana keuangan bersertifkat sekaligus CEO Blue Ocean Global Wealth, Marguerita Cheng.

Lantas, apa yang harus dilakukan agar masa depan keuangan bisa cerah dan terhindar dari masalah?

Menurut sejumlah ahli, hindari 3 kesalahan finansial ini saat usia 30-an!

Tidak menetapkan tujuan keuangan

Apakah kamu sudah punya tujuan keuangan yang jelas? Jika belum, usia 30 adalah waktu yang tepat untuk menetapkannya, baik itu untuk jangka pendek atau panjang. Demikian kata perencana keuangan di Ela Financial Group, Ryan Marshall.

“Hampir setiap orang berusia 60 tahun yang saya temui berharap, mereka bisa mulai memikirkan pensiun atau tujuan keuangan saat mereka berusia 30 tahun bahkan lebih muda,” terang Marshall, seperti dilansir CNBC.

Baca juga: Warren Buffett Ungkap Kesalahan Terbesar Orang Tua dalam Mendidik Anak tentang Keuangan

Sementara pendiri Bone Fide Wealth Douglas Boneparth menuturkan, usia 30 adalah waktu yang tepat untuk merencanakan keuangan, baik itu menabung, mempersiapkan dana pensiun, sisihkan dana darurat, atau membeli rumah.

“Tidak menetapkan tujuan keuangan adalah kesalahan terbesar yang dilakukan banyak orang saat usia 30-an. Perlu dipahami, menentukan tujuan keuangan akan memberi kamu arah yang jelas untuk mencapai hal-hal besar dalam hidup, seperti kemandirian finansial, kemampuan membeli rumah, memiliki anak, hingga memulai bisnis,” tambah Boneparth.

Dalam hal ini, kamu bisa menuliskan tujuan keuangan secara bertahap. Kamu bisa mulai dari rencana jangka pendek untuk lima tahun ke depan, lalu rencana jangka panjang untuk 10 hingga 15 tahun ke depan. Langkah tersebut akan memacu kamu untuk selalu konsisten mewujudkan rencana yang telah disusun.

Tidak menabung untuk hari tua

Pakar keuangan sering menekankan pentingnya menabung sejak dini untuk dana pensiun. Menurut perencana keuangan di Ten Talents Financial Planning Kaleb Paddock, usia 30 adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan dana tersebut.

“Seseorang yang berusia 30-an punya peluang lebih besar untuk memanfaatkan compound interest. Bahkan, jumlah kecil yang diinvestasikan bisa tumbuh dengan besar dalam waktu yang cukup,” jelas Paddock.

Baca juga: Hati-hati, ini 5 Kesalahan Finansial yang Kerap Dilakukan oleh Karyawan Baru, Wajib Hindari!

Alasan lain, kamu tidak bisa mengulang waktu untuk mempersiapkan dana pensiun. Karena itu, ini adalah satu jenis kesalahan finansial yang harus dihindari.

“Sisihkan 15 persen penghasilan untuk persiapkan dana hari tua,” tegasnya.

Tidak melacak pengeluaran

Pada usia 30-an, kamu harus melacak ke mana perginya uang.

“Belanja tanpa pertimbangan merupakan perusak kekayaan yang terbesar. Sebaliknya, menghabiskan lebih sedikit penghasilan adalah kunci utama untuk memupuk kekayaan. Memang tidak mudah, tapi itu sederhana,” pungkas penasihat keuangan di O’Keeffe Financial Partners, Kristin O’Keeffe Merrick.

Untuk hindari pengeluaran berlebihan, kamu harus menguasai arus kas terlebih dulu. Disarankan Boneparth, mulailah dengan memantau kebiasaan belanja dalam periode 30 hari. Setelah mencatat setiap pengeluaran, kamu akan menemukan pola ke mana perginya uang secara lengkap. Dengan begitu, kamu pun bisa tahu pengeluaran apa saja yang bisa ditekan.

Baca juga: Hati-hati, 5 Kesalahan ini bisa Hancurkan Peluang Milenial untuk jadi Kaya!

“Salah satu hal tersulit dari mengelola uang pribadi adalah menyeimbangkan gaya hidup yang nyaman dengan menabung secara konsisten. Satu-satunya solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memahami secara mendalam bagaimana uang masuk dan keluar dalam hidup kamu,” tegas Boneparth.

Di sisi lain, kamu juga harus menghindari gaya hidup boros di usia 30-an, meski pada saat yang sama kamu mengalami kenaikan gaji atau memperoleh penghasilan tambahan. Alih-alih membelanjakan banyak barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, akan lebih baik jika kamu mencatat arus kas secara konsisten.

Leave a Reply