Seperti yang kita tahu, sebagian besar universitas umumnya hanya memberikan ilmu yang berhubungan dengan program studi yang memang tengah ditempuh oleh mahasiswa. Bangku kuliah jarang sekali memberikan pendidikan atau literasi terkait finansial kepada para siswanya.
Alhasil, para lulusan perguruan tinggi biasanya hanya memiliki pengetahuan yang terbatas, bahkan ada yang tidak sama sekali dalam hal pengelolaan keuangan. Padahal, mengelola finansial merupakan salah satu faktor penentu sukses-tidaknya seseorang di masa depan.
Secara garis besar, setiap orang dituntut untuk cerdas dalam mengelola finansialnya, tak terkecuali bagi para pekerja baru. Jika uang yang dihasilkan tak digunakan dengan baik, gaji sebesar apapun tak akan berarti bagi kehidupan jangka panjang.
Nah, bagi kamu yang baru saja memasuki dunia kerja, cobalah untuk menghindari sederet kesalahan yang bisa berdampak buruk bagi kehidupan finansial. Apa saja itu?
Berikut 5 kesalahan yang kerap dilakukan oleh karyawan baru dan wajib dihindari:
Gelontorkan uang besar untuk tempat tinggal
Penghasilan tiap bulan yang diterima penting sekali dimanfaatkan dengan sangat baik. Terkait hal itu, ada satu hal yang tak boleh kamu langgar dalam perjalanannya. Jangan pernah habiskan lebih dari 28% penghasilan untuk biaya tempat tinggal. Pasalnya, hal tersebut berpotensi besar bikin kondisi keuangan jadi berantakan.
Jika memang gaji kamu tak cukup untuk membayar sewa tempat tinggal di dekat kantor, cobalah untuk tak memaksakannya. Kamu bisa mencari cara lain yang lebih masuk akal, seperti berbagi kamar dengan rekan kerja agar bisa membagi biaya atau jika memang lebih suka tinggal sendiri, kamu bisa mencari tempat tinggal sedikit lebih jauh namun lebih murah. Intinya, jangan pernah gelontorkan uang besar hanya untuk tempat tinggal!
Baca juga: Hati-hati, 5 Masalah Finansial ini Kerap Menghantui Generasi Milenial!
Tidak menyisihkan dana pensiun
Sebagian besar pekerja cenderung kurang memikirkan dana pensiun. Banyak dari mereka yang menganggap, dana tersebut bisa disiapkan ketika menjelang hari tua.
Perlu dipahami, anggapan seperti itu bisa dibilang tidak tepat. Pasalnya, semakin cepat kamu mempersiapkan dana pensiun, maka semakin baik pula hasilnya di masa depan.
Katakanlah ada dua orang yang menyisihkan dana pensiun Rp 1 juta setiap bulan. Satu orang mulai menyisihkan dari usia 25 tahun, sementara satu lainnya baru menyisihkan ketika berusia 40 tahun. Hasilnya tentu saja akan berbeda. Orang yang lebih dulu menyisihkan akan memiliki jumlah uang yang lebih besar di akun miliknya ketika memasuki masa pensiun.
Tidak menabung dan menyisihkan dana darurat
Sebagian besar karyawan baru diketahui hidup dari gaji ke gaji. Selain itu, mereka juga kerap membuat kesalahan, yakni tidak menabung bahkan menyiapkan dana darurat.
Satu hal yang sering mereka katakan, ”Saya akan mulai menabung dan sisihkan dana darurat nanti.”
Perlu dipahami, sikap seperti itu bisa menjadi bencana di kemudian hari. Bayangkan jika terjadi masalah, seperti kendaraan atau ponsel tiba-tiba rusak, sedangkan kamu tidak punya uang simpanan. Kamu pun mau tak mau berutang untuk memperbaikinya. Karenanya, untuk mencegah terjadinya hal tersebut, sisihkanlah uang sebagai tabungan dan dana darurat setiap kali menerima gaji.
Baca juga: Hati-hati, 5 Tipe Teman ini Punya Dampak Buruk bagi Kehidupan Finansial Kamu!
Tidak punya gambaran tentang kondisi keuangan
Para pekerja baru umumnya tak terlalu memerhatikan pergerakan keuangan pribadinya. Padahal, melacak kemajuan finansial sangat penting untuk mengetahui apakah keuangan bergerak ke arah yang baik atau malah sebaliknya.
Untuk mengetahui kondisi finansial secara keseluruhan, dalam hal ini kekayaan bersih, kamu bisa gunakan rumus yang sederhana, yakni mengurangi kewajiban dari total aset yang dimiliki. Jika kekayaan bersih kamu terus meningkat, itu artinya kondisi keuangan kamu makin membaik. Begitu pun sebaliknya.
Sebagai karyawan baru, penting bagi kamu untuk selalu menghitung hal tersebut sesegera mungkin, dalam artian ketika mulai bekerja. Dengan begitu, kamu bisa memiliki gambaran yang jelas tentang situasi keuangan dari waktu ke waktu.
Tidak berinvestasi
Kesalahan finansial yang juga kerap dilakukan oleh karyawan baru adalah tidak berinvestasi. Banyak pekerja baru yang menganggap bahwa investasi butuh banyak modal, bahkan hanya cocok dilakukan oleh orang yang sudah tua saja.
Perlu dipahami, anggapan tersebut sejatinya salah besar. Setiap orang pada dasarnya bisa berinvestasi, asalkan punya niat. Dan yang terpenting, investasi akan lebih baik jika dilakukan sedini mungkin, tak perlu menunggu hari tua. Semakin cepat kamu memulai investasi, maka semakin banyak pula hasil yang didapat di kemudian hari.
Nah, bagi kamu para pekerja baru yang saat ini ingin memulai berinvestasi, ada kabar gembira yang perlu diketahui. Saat ini, sudah ada instrumen investasi yang aman, mudah, sekaligus menguntungkan untuk dijalankan.
Adalah platform Danain, Peer to Peer (P2P) Lending pertama beragunan emas di Indonesia. Dengan investasi di Danain, kamu bisa memperoleh imbal hasil yang menjanjikan, yakni minimal 8%, maksimal 120% per tahun. Keunggulan lainnya, baca: Catat, Ini Segudang Keuntungan Nabung di Danain Ketimbang di P2P Lending Lain!
Leave a Reply