Kisah hidup para miliarder dunia tampaknya selalu menarik untuk diperbincangkan. Selain karena menginspirasi, kisah mereka juga bisa jadi motivasi bagi orang-orang yang pernah mengalami kegagalan dalam hidup.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengulas kisah inspiratif dari miliarder kenamaan asal Amerika Serikat, Mark Cuban. Ternyata, sebelum sukses seperti sekarang, pria 60 tahun tersebut pernah hidup dalam kesusahaan.
Berikut kisah lengkapnya!
Mark Cuban, yang saat ini memiliki kekayaan bersih mencapai 4,1 miliar dolar AS, ternyata punya pengalaman pahit semasa hidupnya. Ia mengaku pernah dalam kondisi tidak punya cukup uang untuk membuka rekening bank.
“Ketika saya bangkrut dan hanya bisa tidur di sofa, saya tidak bisa membuka rekening di bank. Anda perlu memiliki 200 dolar dan mereka tidak bisa memberikannya,” ujar Cuban dalam program “Shark Tank” Minggu lalu.
Cuban mengaku bahwa pada saat itu banyak sekali orang yang memandang rendah dirinya. Meski demikian, ia tetap berusaha untuk menjadi orang yang berhasil.
Baca juga: Punya 10 Tanda ini, Anda Ditakdirkan jadi Miliarder di Masa Depan!
Perlu diketahui, Cuban lahir dari keluarga yang sederhana. Ia dibesarkan oleh keluarga kelas pekerja di Pittsburgh, Pennsylvania. Saat remaja, Cuban dikabarkan pernah menjual kartu bisbol, perangko, serta koin untuk menghasilkan uang. Bahkan, ketika usianya 12 tahun, ia sudah menjual kantong sampah dari pintu ke pintu.
“Orang-orang berpikir, mungkin saya akan bekerja di pabrik. Namun, ibu saya sangat peduli masa depan saya, sehingga ia terus meminta saya untuk belajar,” ungkap Cuban.
Seiring berjalan waktu, Cuban akhirnya mengenyam pendidikan di Indiana University, Bloomington. Ketika lulus pada usia 24 tahun, Cuban memutuskan untuk pindah ke Dallas dengan hanya bermodalkan uang 60 dolar AS.
Di sana, Cuban menyewa apartemen dengan tiga kamar tidur seharga 600 dolar AS per bulan bersama lima temannya. Cuban mengaku bahwa saat itu dirinya biasa tidur di lantai atau sofa dan tidak punya lemari. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Cuban bekerja sebagai bartender di sebuah klub.
Dalam episode “Shark Tank” sebelumnya, Cuban mengaku pernah mengalami pemecetan dari tempat kerja. “Saya pernah dipecat sebanyak tiga kali,” pungkasnya sebagaimana dilansir CNBC.
Tak menyerah begitu saja, Cuban mencari peruntungan di bidang lain. Ia pun memutuskan untuk masuk ke dunia teknologi. Ketika mendapatkan pekerjaan tersebut, ia mengaku cocok dan sangat senang.
Baca juga: Ini Dia, Sederet Tips Hemat ala Miliarder Dunia yang Bisa Anda Contoh!
“Saya belajar sendiri programnya. Saya bisa belajar selama tujuh hingga delapan jam dalam sehari tanpa istirahat. Saya sangat berkonsentrasi dan bersemangat menjalankannya. Saya benar-benar menyukainya. Saat itulah saya menyadari bahwa saya bisa hebat dalam teknologi,” jelas Cuban.
Sejak saat itu, Cuban mulai membangun bisnisnya sendiri, yakni MicroSolutions. Namun sayang, perusahaan tersebut ia jual ke CompuServe seharga 6 juta dolar AS pada tahun 1990.
Lima tahun kemudian, Cuban dan temannya Todd Wagner menggarap sebuah layanan audio streaming online bernama Broadcast.com. Dari situlah mereka bisa mendengarkan game Hoosiers dari Texas.
Baca juga: Akrab dengan Kegagalan, Ini Kisah Hidup Jack Ma yang Sangat Inspiratif!
Waktu berjalan, Yahoo ternyata mengakuisisi bisnis Cuban tersebut pada tahun 1999. Mahar yang digelontorkan pun sangat fantastis, yakni sebesar 5,7 miliar dolar AS.
“Dulu, tak ada seorang pun yang berharap lebih dari saya. Namun, ternyata mereka semua salah,” tutup Cuban.
Itulah sedikit kisah menarik dari Mark Cuban yang menginspirasi. Semoga setelah membacanya, Anda bisa termotivasi untuk jadi orang yang sukses.
Leave a Reply