Blog

Bagaimana Cara Menghitung Rasio Keuangan? Simak Jawabannya di Bawah ini!

danain-cara menghitung rasio keuangan-gambar orang menulis

Istilah rasio keuangan sudah sangat familiar di dunia bisnis. Lantas, bagaimana cara menghitung rasio keuangan?

Istilah rasio keuangan sudah sangat familiar di dunia bisnis. Lantas, bagaimana cara menghitung rasio keuangan?

Analisis rasio keuangan yang tepat sangat dibutuhkan dalam menjalankan sebuah bisnis. Setiap perusahaan harus melakukan analisis terhadap rasio keuangan guna mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah di bagian finansial.

Tak hanya itu, analisis rasio keuangan juga diperlukan bagi pihak-pihak yang punya kepentingan dengan perusahaan, seperti kreditur atau investor. Tujuannya, agar pihak-pihak tersebut bisa mengetahui dan menilai kondisi keuangan perusahaan yang menjadi mitranya.

Nah, dalam kesempatan ini, kami akan mengulas rasio keuangan, mulai dari definisi, fungsi, jenis, hingga cara menghitung rasio keuangan dengan benar. Yuk, simak sampai tuntas!

DEFINISI RASIO KEUANGAN

Rasio keuangan merupakan salah satu cara analisis keuangan yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka melihat atau menilai kinerja perusahaan dalam suatu periode. Rasio keuangan bisa dilihat melalui perbandingan data yang ada pada laporan keuangan, seperti laporan neraca, laporan aliran kas, dan laporan laba-rugi.

Baca juga: Apa itu Lembaga Keuangan Mikro? Berikut Pengertian, Tujuan, Hingga Produk yang Bisa Dimanfaatkan!

Definisi lainnya, rasio keuangan adalah teknik analisis dalam bidang manajemen yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu atau hasil usaha dari perusahaan pada periode tertentu dengan cara membandingkan dua variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca atau laba-rugi.

FUNGSI ANALISIS RASIO KEUANGAN

Mengutip Detik.com, analisis rasio keuangan punya sejumlah fungsi yang sangat penting, antara lain:

  1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan, dalam hal ini terkait harta, kewajiban, modal, atau hasil yang telah dicapai dalam periode tertentu.
  2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang menjadi kekurangan perusahaan.
  3. Untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil perusahaan berkaitan dengan posisi keuangan saat ini.
  4. Untuk melakukan penilaian terhadap kinerja manajemen, apakah sudah berhasil atau gagal.
  5. Bisa digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis berkaitan dengan hasil yang sudah dicapai.

JENIS DAN CARA MENGHITUNG RASIO KEUANGAN

Sebagaimana dilansir laman Kumparan.com, rasio keuangan punya beberapa jenis yang perlu diketahui, di antaranya:

Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio perbandingan yang menampilkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya terkait pembayaran utang jangka pendek. Rasio likuiditas terbagi atas tiga jenis, yakni current ratio, quick ratio, dan cash ratio.

Berikut cara menghitung rasio likuiditas:

Current ratio = (aktiva lancar : utang lancar) x 100%

Quick ratio = (aktiva lancar – persediaan / utang lancar) x 100%

Cash ratio = (kas + setara kas : utang lancar) x 100%

Baca juga: Mengapa Pengelolaan Keuangan Begitu Penting Bagi Individu? Ini Dia Alasannya!

Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan dalam rangka menilai kemampuan sebuah perusahaan atas pelunasan utang dan seluruh kewajibannya dengan menggunakan jaminan modal maupun aktiva yang dimiliki dalam jangka panjang serta jangka pendek. Rasio solvabilitas terbagi atas dua jenis, yakni debt ratio dan debt to equity ratio.

Berikut cara menghitung rasio solvabilitas:

Debt ratio = (total utang : total aktiva) x 100%

Debt to equity ratio = (jumlah utang : modal) x 100%

Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba yang diinginkan. Rasio rentabilitas terbagi atas beberapa jenis, yakni profit margin, gross profit margin, net profit margin, return on investment, dan return on assets.

Berikut cara menghitung rasio rentabilitas:

Profit margin = (laba bersih : penjualan) x 100%

Gross profit margin = (laba kotor : penjualan bersih) x 100%

Net profit margin = (laba bersih setelah pajak : penjualan bersih) x 100%

Return on investment = (laba bersih setelah pajak : investasi) x 100%

Return on assets = (laba sebelum bunga dan pajak : total aktiva) x 100%

Baca juga: Agar Gaji tak Cepat Habis, ini Cara Membuat Rencana Keuangan Pribadi dengan Baik dan Benar!

Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas sebuah perusahaan dalam memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki. Rasio aktivitas terbagi atas beberapa jenis, yakni perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, dan perputaran total aktiva.

Berikut cara menghitung rasio aktivitas:

Perputaran piutang = penjualan bersih : rata-rata piutang dagang

Perputaran persediaan = harga pokok penjualan : rata-rata persediaan

Perputaran aktiva tetap = penjualan : aktiva tetap

Perputaran total aktiva = penjualan : total aktiva

Bagaimana, sudah paham kan cara menghitung rasio keuangan?

Leave a Reply