Blog

Contoh Kasus Gagal Panen dan Cara Mengatasi Gagal Panen Menurut Kementan

danain-cara mengatasi gagal panen-gambar petani sedang bertani

Cara mengatasi gagal panen

Apa yang dilakukan Kementan terkait cara mengatasi gagal panen?

Gagal panen jadi momok cukup memberatkan bagi petani di Tanah Air. Karena itu, cara mengatasi gagal panen perlu dilakukan. Salah satu yang menyebabkan kegagalan panen adalah kemarau panjang. Maka, Kementerian Pertanian (Kementan) menerapkan langkah jitu dalam mengatasi permasalahan ini.

Memanfaatkan Sumber Air

Menurut Kementan, sekitar seratus kabupaten atau kota di Indonesia terkena dampak musim kemarau 2019. Luas area yang terdampak kemarau ini seluas 102.654 hektar serta puso 9.940 hektar.

Cara mengatasi gagal panen oleh Kementan, langkah pertama yaitu memanfaatkan sumber air untuk mengatasi ancaman gagal panen karena kekeringan. Pada 2019, terdapat sekitar 11.654 unit embung pertanian yang tersebar di berbagai daerah.

Selain itu, terdapat 4.042 unit yang diperuntukkan bagi irigasi perpompaan, sudah dibangun selama periode 2015 sampai 2018. Kementan mengedepankan pengawasan sumber air bagi suplai lahan pertanian yang terdampak kekeringan.

Mitigasi Kekeringan Menggunakan Alsitan

Alat mesin pertanian (alsitan) tidak hanya sekadar membantu proses panen serta penanaman mengawali musim panen. Alsitan bisa dimanfaatkan untuk cara mengatasi gagal panen, karena alat ini membantu proses mitigasi kekeringan.

Baca juga: Jangan Menyerah, ini 8 Jurus Jitu untuk Bangkit dari Kegagalan!

Alsitan alat pompa yang bisa menghasilkan air di kedalaman 20 sampai 25 meter. Bahkan pompa air ini bisa menampung air 1.500 meter kubik, serta mampu mengairi 50 sampai 70 hektar lahan kering.

Pompa air yang dialokasikan di periode 2015 sampai 2018 lalu oleh Kementan mencapai 93.860 unit. Adapun bantuan alsitan berbentuk pompa air diintensifkan bagi wilayah terdampak kekeringan mencapai 19.999 unit.

Diharapkan, keberadaan pompa air dalam rangka mengatasi musim kering ini, bisa mempercepat musim tanam. Terutama bagi komoditas padi, jagung, serta kedelai yang mempunyai sumber air mencukupi.

Koordinasi serta Pengawalan Air

Cara mengatasi gagal panen lainnya yang dilakukan Kementan dalam hal mitigasi yaitu menerapkan koordinasi serta pengawalan air. Jadi, ketersediaan air pada setiap waduk atau bendungan yang terletak di dekat area pertanian akan dipantau.

Baca juga: Akrab dengan Kegagalan, Ini Kisah Hidup Jack Ma yang Sangat Inspiratif!

Ketika ketersediaan debet air pada setiap waduk dan bendungan telah diperiksa, selanjutnya menjadwalkan irigasi. Irigasi ini diterapkan khususnya di wilayah yang mempunyai standing crop terdampak kekeringan.

Pada strategi ini, akan dilakukan pengawasan proses gilir-giring air pada area irigasi yang terbatas. Hal lain yang menjadi perhatian strategi ini yaitu penertiban pompa air ilegal pada sepanjang saluran utama irigasi. Diterapkannya cara ini, diharapkan seluruh lahan kering akan menjadi lahan produktif.

Petani Cabai di Daerah Sukawati, Gianyar Mengalami Gagal Panen

Pada (24/11) petani cabai di Desa Sukawati harus mengalami gagal panen, cabai yang ditanam para petani ini disinyalir busuk. Menurut Kelihan Dinas Banjar Gelumpang, pembusukan cabai disebabkan tingginya kelembaban udara.

Berdasarkan curah hujan serta kelembaban yang sangat rendah, bisa jadi kemungkinan cabai busuk disebabkan cendawan atau jamur. Menurut Kelihan Dinas Banjar Gelumpang, penyakit yang menyebabkan busuknya cabai disebut antraknosa atau patek.

Baca juga: Pinjaman Online Ilegal Tidak Usah Dibayar, Benarkah Tidak Masalah?

Salah satu petani mengungkapkan bahwa panen cabai tidak lagi menjanjikan semenjak pandemi melanda, ditambah gagal panen yang diakibatkan busuk. Cabai sendiri harganya terus anjlok, dan bulan Agustus sampai Desember, seharusnya menjadi musim panen.

Dengan adanya langkah jitu cara mengatasi gagal panen yang diterapkan Kementan, bisa meminimalisir risiko gagal panen yang disebabkan kekeringan. Namun, penyebab gagal panen sendiri bukan hanya kekeringan, bisa juga karena kelembaban udara, seperti kasus yang dipaparkan sebelumnya.

Leave a Reply