Masing-masing orang punya cara tersendiri dalam mengelola finansialnya. Ada orang yang pandai mengatur keuangannya, ada pula yang tidak pandai mengaturnya, sehingga berujung pada kegagalan finansial.
Anda mungkin berpikiran, orang yang memiliki jabatan tinggi dengan penghasilan selangit sudah pasti bisa kaya raya. Sebenarnya, anggapan tersebut tak sepenuhnya benar. Gaji besar tidak menjamin seseorang untuk bisa menjadi kaya. Pengusaha sukses sekalipun bisa jatuh miskin bahkan terlilit utang jika tak pandai mengelola keuangan.
Berikut 5 penyebab orang sulit kaya meski sudah bergaji besar:
Pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang
Pernah dengar peribahasa “Besar pasak daripada tiang”? Ya, ungkapan tersebut jadi salah satu faktor seseorang sulit kaya meski sudah berpenghasilan tinggi. Kebiasaan membelanjakan hal-hal yang tidak penting menyebabkan pemasukan dan pengeluaran jadi tak seimbang.
Menurut survei yang dilakukan Country Financial Survey (CFS) tahun 2012 lalu, lebih dari 52 persen warga Amerika menjalani hidup mewah melebihi gaji bulanan yang mereka terima. Jika Anda termasuk kategori masyarakat tersebut, jangan heran bila hingga saat ini Anda tak kunjung menuai kekayaan.
Tidak menabung
Dengan gaji besar, seseorang bisa dengan bebas membeli barang apapun sesuai keinginannya. Tapi, apa jadinya jika orang tersebut tidak menyisihkan sebagian uangnya untuk ditabung? Kekayaan sudah pasti akan semakin jauh dari kehidupannya. Solusi terbaik, sisihkanlah 20 persen penghasilan setiap kali menerima gaji bulanan. Tabungan sangat dibutuhkan untuk antisipasti keperluan mendadak, seperti biaya rumah sakit, pendidikan, atau perbaikan kendaraan.
Tidak menjaga dan menghargai barang yang dimiliki
Penyebab sulit kaya meski sudah bergaji besar selanjutnya adalah karena seseorang tidak menjaga dan menghargai barang yang ia miliki dengan baik. Jika barang pribadi yang dimiliki rusak, orang yang punya perilaku seperti itu biasanya lebih memilih membeli barang baru ketimbang memperbaikinya. Poin penting dalam hal ini, hargailah barang apapun yang dimiliki dengan merawatnya sebaik mungkin, sekalipun gaji yang diterima sudah besar.
Terbiasa beli barang keluaran baru
Seseorang bergaji besar juga sulit kaya apabila dirinya punya kebiasaan selalu membeli barang baru yang keluar di pasaran, baik itu kendaraan, gadget, atau produk elektronik lainnya. Seperti yang kita ketahui, jenis-jenis barang tersebut pada dasarnya tidak menguntungkan untuk diinvestasikan, karena nilainya akan menyusut dalam jangka waktu pendek. Jika Anda punya pola hidup seperti itu, tinggalkanlah sesegera mungkin!
Tidak berinvestasi
Tidak berinvestasi juga jadi salah satu penyebab orang bergaji besar sulit untuk kaya. Padahal, investasi bisa mendekatkan seseorang pada kekayaan. Karena itu, mulailah untuk menginvestasikan uang yang dimiliki untuk menambah penghasilan.
Saat ini, banyak instrumen investasi yang bisa Anda pilih sesuai keinginan. Sebut saja investasi saham, emas, reksa dana, atau deposito. Namun, jika ingin berinvestasi dengan cara mudah sekaligus menguntungkan, P2P Lending bisa jadi pilihan tepat. Platform P2P Lending seperti Danain menawarkan keuntungan yang lebih besar dibanding reksa dana atau deposito. Imbal hasil yang diberikan Danain minimal 8% up to 120% per tahun.
Yang tak kalah penting, Danain merupakan satu-satunya P2P Lending beragunan emas di Indonesia. Danain senantiasa menjaga Non Performing Loan (NPL) di angka 0%. Gagal bayar tidak jadi bagian dari risiko pihak pendana. Jika pihak peminjam tak bisa melunasi pinjamannya dalam jangka waktu empat bulan (tenor maksimal), mitra Danain, dalam hal ini perusahaan pergadaian swasta akan tetap mengembalikan pokok dan bunga kepada pendana tanpa potongan.
Ingin tahu lebih lengkap tentang Danain? Baca: Catat, Ini Segudang Keuntungan Nabung di Danain Ketimbang di P2P Lending Lain!
Ya, itulah sederet penyebab seseorang sulit kaya meski penghasilannya tergolong besar. Jika memang salah satu poin di atas pernah Anda jalani, segeralah lakukan perubahan diri ke arah yang lebih baik.
Leave a Reply