Apakah yang dimaksud dengan motif ekonomi? Apa saja contoh-contohnya? Yuk, simak ulasan lengkapnya pada artikel berikut ini!
Bicara soal ekonomi, tentu tak akan jauh dari berbagai macam motif-motifnya.
Motif ekonomi adalah suatu trigger atau dorongan bagi seseorang melakukan kegiatan ekonomi. Dalam hal ini, seseorang melakukan tindakan ekonomi karena sebuah alasan. Nah, alasan itulah yang disebut sebagai motif ekonomi untuk mencapai kesejahteraan.
Lebih jelasnya, pada artikel berikut, kami akan membeberkan lebih detail mengenai apakah yang dimaksud dengan motif ekonomi serta contoh-contohnya.
Apakah yang Dimaksud dengan Motif Ekonomi?
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, motif ekonomi adalah dorongan atau alasan yang dimiliki oleh individu atau kelompok untuk melakukan tindakan ekonomi. Tujuan dari motif ekonomi adalah mencapai kesejahteraan dalam hidupnya dengan cara memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan sehari-hari.
Baca juga: Ngeri, ini Sederet Dampak Inflasi terhadap Perekonomian!
Sebagai contoh, ketika kamu bekerja untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, hal itu termasuk salah satu contoh motif ekonomi.
Contoh lain adalah ketika kamu sebagai individu membuka bisnis baru untuk memperoleh keuntungan. Alasan ingin mendapat keuntungan dari berbisnis ini juga bisa menjadi contoh motif ekonomi yang lain.
Sederhananya, semua hal yang melatarbelakangi seseorang untuk melakukan tindakan ekonomi, itulah yang disebut sebagai motif ekonomi.
Contoh-contoh Motif Ekonomi
Dalam praktiknya, motif ekonomi terdiri dari 4 macam, antara lain:
-
Motif personal
Motif personal adalah motif yang muncul dari dorongan individu atau diri sendiri. Umumnya, motif ini dilatarbelakangi keinginan untuk memperbaiki taraf hidup dalam ekonomi ataupun untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadi.
Baca juga: Terungkap, ini Alasan Mengapa Jepang Menerapkan Kebijakan Ekonomi Perang!
Contoh paling mudah adalah ketika seseorang bekerja keras untuk memenuhi kehidupan pribadi maupun keluarganya. Dalam hal ini, kebutuhan tersebut dapat berupa kebutuhan premier, sekunder, maupun tersier.
-
Motif profit
Jika motif ekonomi individu dilakukan karena dorongan kebutuhan hidup, maka motif profit dilakukan karena dorongan ingin mencari keuntungan. Biasanya dengan menjalankan bisnis atau usaha untuk mencari keuntungan.
Namun, perlu diketahui bahwa motif profit tak selalu berhubungan dengan uang. Bisa juga berkaitan dengan hal lain, seperti relasi atau hubungan serta hal-hal dalam bentuk fisik yang memberikan keuntungan untuk pribadi maupun kelompok tertentu.
Contohnya adalah ketika kamu menyewakan tanah atau properti ke usaha tertentu. Nah, dari sewa ini, kamu bisa mendapatkan keuntungan selama aset tersebut disewakan.
-
Motif kekuasaan
Lanjut di motif ekonomi yang berikutnya, yakni motif kekuasaan. Secara sederhana, motif ini memungkinkan seorang individu atau kelompok tertentu melakukan tindakan ekonomi untuk memperoleh jabatan atau kekuasaan.
Tentu tak hanya sebatas dalam politik, namun juga dalam aspek kehidupan lain, seperti kehidupan di perkantoran.
Contoh paling mudah dari motif kekuasaan adalah ketika suatu brand smartphone mengeluarkan seri terbaru mereka untuk menguasai pasar.
-
Motif organisasional
Terakhir adalah motif ekonomi organisasional. Sesuai namanya, motif ini berhubungan dengan organisasi atau kelompok tertentu dalam mencapai tujuan mereka.
Baca juga: Kerap Ditanyakan, Apa itu Restrukturisasi Kredit dalam Dunia Ekonomi?
Bedanya motif organisasional dengan motif ekonomi yang lain adalah kelompok/perusahaan yang melakukan tindakan ekonomi ini tidak hanya mencari keuntungan semata, namun juga mencari cara untuk mengembangkan bisnis/usahanya dalam jangka panjang. Termasuk dalam hal mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan investor.
Nah, itulah ulasan mengenai apakah yang dimaksud dengan motif ekonomi. Dengan mengetahui apa saja contoh dari motif ekonomi, akan memudahkan seseorang dalam mengetahui alasan yang melatarbelakangi seseorang/kelompok melakukan tindakan tertentu.
Leave a Reply