Istilah GPN dan Visa sering kita lihat pada kartu debit maupun kartu kredit. Sebenarnya, apa sih makna serta perbedaan GPN dan Visa? Simak penjelasannya pada artikel berikut ini!
Tulisan GPN dan Visa yang sering kita lihat di kartu debit maupun kartu kredit adalah sebuah sistem pembayaran yang paling sering digunakan. Selain kedua sistem tersebut, ada juga Mastercard yang tak kalah familiar di telinga banyak orang.
Namun, pada artikel kali ini, kami hanya akan membahas mengenai perbedaan GPN dan Visa. Penasaran, apa saja bedanya?
Pengertian GPN dan Visa
GPN atau Gerbang Pembayaran Nasional adalah sistem pembayaran yang dibuat oleh Bank Indonesia untuk memudahkan orang-orang yang memiliki kartu ATM dengan logo tersebut bertransaksi di setiap merchant yang menyediakan mesin EDC.
Sebagai contoh, ketika kamu memiliki kartu ATM berlogo GPN dari BCA, maka kamu juga bisa melakukan transaksi di mesin EDC yang dimiliki oleh bank lain. Dengan begitu, transaksi pembayaran bisa dilakukan lebih mudah tanpa kamu harus khawatir.
Baca juga: Jangan Panik, ini Cara Mengurus ATM Terblokir!
Sedangkan Visa merupakan sebuah sistem pembayaran yang sering digunakan orang-orang dengan berbagai macam keperluan. Namun, paling banyak digunakan untuk memudahkan bertransaksi di luar negeri atau ketika kamu akan membeli suatu barang dengan sistem ekspor.
Perbedaan GPN dan Visa
Perbedaan GPN dan Visa paling jelas terletak dari perusahaan yang menerbitkannya. Seperti yang telah disebutkan di atas, GPN adalah sistem pembayaran yang diterbitkan langsung oleh Bank Indonesia. Sedangkan Visa adalah sistem pembayaran yang dicetuskan oleh perusahaan dari Amerika Serikat, Visa.Inc.
Selain itu, perbedaan keduanya juga dapat dilihat dari jangkauan penggunaannya. Jika GPN hanya dapat digunakan dalam transaksi di merchant lokal atau dalam negeri, maka Visa dapat diandalkan secara general di seluruh dunia karena jangkauannya yang lebih luas.
Buat kamu yang suka berbelanja online dari luar negeri, maka Visa bisa jadi salah satu pilihan sistem pembayaran yang dapat kamu gunakan.
Baca juga: Simak, ini Cara Mengambil Uang di ATM Tanpa Ribet!
Nah, jika dilihat dari biaya tambahan yang dikenakan, GPN adalah sistem pembayaran dengan biaya additional paling rendah karena hanya berkisar 0,15% dalam sekali transaksi di merchant yang menyediakan mesin EDC.
Sedangkan biaya tambahan yang dikenakan pada Visa dapat mencapai 2-3% dari total transaksi yang dilakukan. Meski demikian, tak banyak orang yang menyadari hal tersebut.
GPN Sebagai Solusi Perekonomian Masyarakat Indonesia
GPN yang diluncurkan oleh Bank Indonesia jadi salah satu solusi perekonomian dalam negeri. Khususnya bagi mereka yang ingin melakukan transaksi non-tunai di suatu merchant tertentu.
Tentunya dengan biaya tambahan yang dikenakan lebih rendah membuat masyarakat dapat berlega hati atas kehadiran GPN tanpa harus takut saat melakukan transaksi non-tunai.
Dengan begitu, semua nasabah kartu debit maupun kartu kredit suatu bank dapat tetap bertransaksi, sekalipun mereka tidak memiliki uang tunai di dompetnya, selama merchant yang berkaitan menyediakan mesin EDC sebagai salah satu metode pembayaran.
Meski demikian, dari sisi perdagangan internasional, meluncurnya sistem pembayaran GPN ini sempat mendapat sambutan kurang baik dari Negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Mereka menilai bahwa GPN jadi salah satu ancaman bagi Visa dan Mastercard, sebab keduanya merupakan produk sistem pembayaran dari negeri tersebut.
Baca juga: Hati-hati, Menabung dan Gunakan ATM Malah Bikin Boros, Kok Bisa?
Sebelum ada GPN, Visa dan Mastercard kerap jadi pilihan orang-orang dalam bertransaksi non-tunai. Kini, GPN perlahan mulai mendominasi pasar lokal, sehingga tak heran jika hal tersebut sempat merugikan Visa maupun Mastercard selaku perusahaan dari Amerika.
Itulah ulasan mengenai perbedaan GPN dan Visa yang perlu kamu tahu. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Leave a Reply