Blog

Apa itu Retained Earning dalam Bisnis dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

danain-Apa itu retained earning?-gambar chart table

Apa itu retained earning?

Apa itu retained earning dan bagaimana cara mudah untuk menghitungnya? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut!

Retained earning merupakan istilah dalam akuntansi perusahaan dan merujuk pada laba bersih yang ditahan atau sengaja tidak dibagikan dalam bentuk dividen ke para pemegang saham. Tujuan dari ditahannya laba ini biasanya terdapat kebutuhan perusahaan yang harus segera dibiayai, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Nah, meski laba ini ditahan, namun tetap harus dilakukan perhitungan secara tepat dan pasti yang nantinya akan dijadikan bahan laporan ke para pemegang saham. Karena bagaimana pun, laba ini nantinya tetap akan dikembalikan pada pemegang saham dalam bentuk dividen di masa mendatang.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan artikel kami mengenai apa itu retained earning berikut ini!

Kegunaan Retained Earning

Setelah mengetahui penjelasan singkat mengenai retained earning di atas, berikutnya mungkin kamu bertanya-tanya, apa sih kegunaan dari laba yang ditahan tersebut?

Sesuai yang telah disinggung di awal, laba yang ditahan ini biasanya digunakan untuk berbagai macam keperluan perusahaan. Masing-masing perusahaan tentu memiliki kebutuhan atau keperluan berbeda dalam operasionalnya.

Baca juga: Begini Cara Menghitung Pajak PPN dan PPh Pasal 22

Namun, kurang lebih retained earning biasanya dipakai untuk berinvestasi, seperti mengembangkan bisnis, menambah peralatan yang mendukung operasional, memperluas jangkauan pasar, dan lain sebagainya. Bahkan, ada juga yang menggunakannya untuk membantu melunasi utang-utang perusahaan.

Meski demikian, penggunaan laba ditahan ini tetap harus berdasarkan persetujuan dari para pemegang saham. Biasanya, akan diadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RPUS) terlebih dahulu untuk membahas soal retained earning ini.

Apabila perusahaan bisa menjanjikan keuntungan yang lebih besar di masa mendatang lewat rencana pengembangan yang mereka lakukan, biasanya pemegang saham akan lebih mudah untuk menyetujuinya.

Cara Menghitung Laba Ditahan

Nah, jika kamu sebagai pemilik saham ingin mengetahui berapa besaran retained earning yang digunakan perusahaan, kamu bisa melakukan dengan perhitungan sebagai berikut:

  1. Mengumpulkan data dari laporan keuangan

Sebagai pemegang saham, kamu biasanya juga akan diberikan informasi mengenai laporan keuangan perusahaan terkait. Lewat laporan keuangan tersebut, kamu bisa mengetahui besaran laba bersih yang diperoleh hingga dividen yang diberikan oleh perusahaan pada pemegang saham.

Cara paling sederhana untuk menghitung besaran laba ditahan ini bisa dilakukan dengan mengurangi laba bersih dengan total dividen yang dibagikan. Maka, jumlah yang dihasilkan adalah nominal dari retained earning tersebut.

Baca juga: Ketahui, ini Cara Menghitung Internal Rate of Return dalam Berinvestasi!

  1. Menghitung laba kotor

Sementara itu, jika dalam laporan keuangan yang diberikan tidak tertulis besaran laba bersih perusahaan, maka kamu harus menghitungnya dengan mencari tahu laba kotornya terlebih dahulu.

Laba kotor sendiri bisa didapat dari mengurangi omset penjualan dengan harga pokok penjualan.

  1. Menghitung laba operasi

Selanjutnya, kamu juga harus menghitung laba operasi yang hasilnya bisa didapat dari mengurangi laba kotor dengan total biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan.

  1. Mengurangi laba bersih dengan dividen

Nah, setelah mendapatkan nominal total laba bersih dari perhitungan di atas, kamu bisa langsung menguranginya dengan nominal dividen yang dibagikan perusahaan pada para pemegang sahamnya.

Perhatikan juga perhitungan pajak yang harus dibayarkan perusahaan. Hal ini akan memengaruhi hasil dari perhitungan laba ditahanmu tersebut.

  1. Hitung saldo akhir

Setelah melakukan perhitungan di atas, maka kamu akan mendapatkan besaran bersih laba ditahan perusahaan. Apabila ini bukan kali pertama kamu mengalami laba ditahan oleh perusahaan terkait, maka kamu bisa menambahkan retained earning terbaru dengan yang di tahun sebelumnya.

Baca juga: Simak Baik-baik, ini Cara Menghitung Laju Inflasi dengan Metode Sederhana!

Nah, itulah informasi mengenai apa itu retained earning dan bagaimana cara menghitungnya. Semoga bermanfaat!

Leave a Reply