Valuta asing punya nilai yang fluktuatif di pasar internasional. Lantas, apa saja faktor yang memengaruhi kurs valuta asing?
Istilah valuta asing alias valas sudah tidak asing lagi di dunia ekonomi. Secara garis besar, valuta asing bisa diartikan sebagai uang dalam bentuk mata uang negara lain, di mana punya kurs atau harga resmi yang tercatat di bank sentral. Valuta asing dapat berbentuk kertas atau koin dan punya nilai yang fluktuatif di pasar internasional.
Mengutip laman Kompas.com, kurs valuta asing merupakan jumlah uang domestik atau lokal yang dibutuhkan untuk mendapat satu unit mata uang asing. Definisi lainnya, kurs valuta asing adalah perbandingan nilai mata uang dalam negeri dengan negara lain.
Dalam dunia investasi, valuta asing jadi salah satu instrumen yang cukup menguntungkan. Investor valuta asing biasanya memanfaatkan grafik naik-turun kurs mata uang tertentu untuk mendapatkan keuntungan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Baca juga: Kenapa Mata Uang Indonesia Rendah? Yuk, Ketahui Apa Saja Penyebabnya!
Nah, pada praktiknya, naik-turunnya kurs valuta asing dipengaruhi oleh beragam faktor. Langsung saja, berikut faktor yang mepengaruhi kurs valuta asing, seperti dikutip dari berbagai sumber:
Tingkat inflasi
Faktor pertama yang memengaruhi kurs valuta asing adalah tingkat inflasi di suatu negara. Untuk diketahui, inflasi adalah kenaikan pada sejumlah barang atau jasa secara luas dan terus menerus.
Inflasi akan berdampak pada jumlah ekspor-impor di suatu negara, yang pada akhirnya juga memengaruhi kurs mata uangnya. Intinya, jika suatu negara mengalami inflasi, maka kurs mata uang negara tersebut akan turun atau melemah.
Kebijakan pemerintah
Pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan fiskal atau perdagangan luar negeri sebagai upaya mengawasi kurs valuta asing. Misal, dengan diberlakukannya pembatasan jumlah impor.
Jika prosesnya dikontrol dan diawasi, maka jumlah barang impor yang masuk sangat mungkin untuk ditekan. Alhasil, permintaan mata uang negara lain akan menurun dan nilai mata uang lokal makin meningkat.
Baca juga: Catat Baik-baik, Inilah Daftar Mata Uang Nilai Tertinggi di Dunia!
Tingkat suku bunga
Faktor yang memengaruhi kurs valuta asing berikutnya adalah tingkat suku bunga. Saat suatu negara menaikkan tingkat suku bunganya, ini akan menarik minat negara lain untuk memasukkan mata uangnya ke negara tersebut.
Nah, banyaknya jumlah mata uang asing yang masuk akan membuat permintaan uang lokal kian meningkat. Sebaliknya, nilai mata uang asing justru akan menurun.
Tingkat pendapatan dan produksi
Kurs valuta asing juga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dan produksi di suatu negara. Apabila suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, maka hal itu menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat di negara tersebut sedang tinggi.
Dengan begitu, daya beli masyarakat otomatis akan meningkat. Jika terjadi, negara akan kewalahan, sehingga perlu melakukan impor barang dari negara lain. Makin besar nilai barang yang diimpor, maka makin besar pula permintaan mata uang asingnya.
Situasi dan kondisi negara
Faktor yang terakhir adalah situasi dan kondisi suatu negara. Jika suatu negara mengalami isu tertentu, hal tersebut bisa memengaruhi kurs valuta asing dalam perdagangan internasional.
Baca juga: Daftar Negara yang Menggunakan Mata Uang Euro, Apa Saja?
Kalau isunya positif, maka mata uang negara yang bersangkutan biasanya akan menguat. Sebaliknya, jika isunya negatif, maka mata uang negara tersebut akan melemah.
Contoh konkretnya bisa dilihat. Saat suatu negara diterpa isu negatif, maka investor akan berbondong-bondong mengamankan aset mereka atau membatalkan penanaman modal di negara tersebut.
Demikianlah ulasan singkat mengenai sederet faktor yang mempengaruhi kurs valuta asing. Semoga bermanfaat!
Leave a Reply