Blog

Jangan Sampai jadi Korban, Ketahui Ciri-ciri Investasi Bodong Berikut ini!

danain-ciri ciri investasi bodong-gambar orang terperangkap investasi bodong

Ciri-ciri investasi bodong

Pergerakan investasi ilegal masih marak terjadi di negara kita. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui ciri-ciri investasi bodong agar tidak tertipu dan jadi korban.

Semua pihak harus waspada dengan maraknya kasus investasi bodong di Indonesia. Selain telah memakan banyak korban, penipuan berkedok investasi tersebut juga makin hari makin beragam modus operandinya.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), praktik investasi bodong sudah merugikan masyarakat Indonesia hingga Rp 117,5 triliun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Setidaknya, ada tiga alasan utama kenapa praktik seperti ini masih sering terjadi, antara lain karena rendahnya literasi masyarakat, kemajuan teknologi informasi, dan adanya kebiasaan buruk dari sekelompok masyarakat.

Lantas, apa yang harus dilakukan masyarakat agar tidak menjadi korban berikutnya? Jawaban konkretnya tentu saja dengan mengetahui ciri-ciri investasi bodong berikut ini!

Tidak punya legalitas

Ciri-ciri investasi bodong yang pertama adalah tidak punya legalitas dari pihak yang berwenang, dalam hal ini pemerintah.

Untuk diketahui, investasi yang aman dan dapat dipercaya sudah pasti memiliki izin atau terdaftar di OJK selaku pihak regulator. Adapun untuk perdagangan berjangka dan komoditi, maka entitas yang bersangkutan akan terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) yang bernaung di bawah Kementerian Perdagangan.

Baca juga: 5 Jenis Investasi yang Menguntungkan dengan Modal Kecil, Patut Dicoba!

Jadi, kalau kamu ditawari investasi yang tidak jelas legalitasnya, sebaiknya abaikan tawaran tersebut sesegera mungkin.

Tawarkan keuntungan tidak wajar

Perusahaan investasi bodong selalu menjanjikan keuntungan atau bunga yang tinggi dalam waktu singkat, risikonya juga rendah. Modus seperti ini masih sering digunakan oleh pelaku untuk menjerat para korban.

Dalam beberapa kasus, ada perusahaan investasi bodong yang menawarkan keuntungan hingga 240 persen setiap tahunnya. Ditambah lagi janji-janji manis lain yang kerap membuat orang makin tertarik untuk terjun di dalamnya.

Nah, di sinilah kamu perlu mengendalikan diri untuk tidak mudah tergoda pada penawarannya.

Aset dasar tidak jelas

Pada prinsipnya, investasi harus memiliki underlying asset yang jelas. Sebagai contoh reksa dana saham, di mana asetnya berupa saham. Dana yang diinvestasikan akan dikelola oleh manajer investasi untuk memperoleh profit.

Baca juga: Ketahui, ini Cara Menghitung Internal Rate of Return dalam Berinvestasi!

Berbanding terbalik, investasi bodong tidak punya kejelasan dalam hal perputaran uang. Di sini, investor akan buta informasi mengenai dana yang telah digelontorkan.

Tidak transparan

Ciri-ciri investasi bodong berikutnya adalah tidak transparan.

Perlu diketahui, investasi yang legal akan menjelaskan segala jenis risiko kepada pihak investor. Sebaliknya, investasi bodong justru menghindari hal tersebut.

Pelaku investasi bodong hanya fokus menebar pesona dengan iming-iming keuntungan selangit tanpa adanya risiko. Padahal, keuntungan dalam investasi akan berbanding lurus dengan risiko yang dihadapi.

Bergantung pada investor baru dan menjual nama tokoh

Kamu harus curiga jika sistem pembagian keuntungan tidak jelas dan tidak transparan. Selain itu, perhatikan pula gelagat mereka yang sangat haus untuk menarik investor baru.

Pada umumnya, investasi bodong menggunakan skema ponzi dalam aktivitasnya. Jadi, tidak ada keuntungan nyata dalam proses ini, uang investor-lah yang berputar di dalamnya.

Di saat bersamaan, investasi bodong juga tidak segan untuk menjual nama tokoh terkenal untuk menggaet korban. Padahal, tokoh tersebut bukan bagian dari mereka.

TIPS MENGHINDARI INVESTASI BODONG

Agar tidak terjebak investasi bodong, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan, yakni:

  1. Lakukan riset sebelum investasi. Cek mulai dari sistem, risiko, hingga legalitasnya.
  2. Jangan segan untuk bertanya kepada rekan yang lebih paham.
  3. Cermati dokumen perusahaan dengan teliti.
  4. Cek legalitasnya di situs OJK atau BAPPEBTI.
  5. Jangan nafsu, sebab investasi bodong biasanya menyasar orang yang gelap mata ketika mendengar keuntungan besar.

Baca juga: Cegah Kerugian, ini 5 Risiko Investasi dan Contohnya yang Wajib Kamu Tahu!

Itulah ciri-ciri investasi bodong dan tips sederhana untuk menghindarinya. Semoga kamu tidak jadi korban berikutnya, ya!

Leave a Reply