Istilah tender proyek mungkin belum familiar di telinga orang awam. Akan tetapi, hal itu tak berlaku bagi mereka yang sudah lama terjun di dunia bisnis. Lantas, apa itu tender proyek?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tender merupakan tawaran untuk mengajukan harga, memborong pekerjaan, atau menyediakan barang. Adapun menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2021, tender adalah metode pemilihan untuk mendapatkan penyedia barang, pekerja konstruksi, atau jasa lainnya.
Untuk diketahui, proses tender akan melibatkan dua pihak, yakni penyelenggara proyek serta pihak lain yang memberikan penawaran atau biasa disebut vendor. Di Indonesia, penentuan vendor melalui proses tender merupakan hal yang lazim dilakukan, baik oleh pemerintah atau perusahaan swasta.
Lalu, apa tujuan diadakannya tender proyek? Setidaknya, ada beberapa poin yang bisa disebutkan, antara lain:
- Menghasilkan barang atau jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan. Diukur dari aspek kualitas, kuantitas, waktu, biaya, lokasi, dan penyedia.
- Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.
- Meningkatkan peran serta UMKM dan Koperasi.
- Meningkatkan peran pelaku usaha nasional.
- Mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan barang atau jasa hasil penelitian.
- Meningkatkan keikutsertaan industri kreatif.
- Mewujudkan pemerataan ekonomi dan memberi perluasan kesempatan berusaha.
- Meningkatkan pengadaan berkelanjutan.
Baca juga: Kerap Diucapkan Dalam Dunia Bisnis, Apa yang Dimaksud dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN?
Sementara itu, fungsi dari tender proyek adalah sebagai berikut:
- Memberi kesempatan bagi perusahaan atau lembaga penyelenggara untuk mendapatkan penawaran terbaik atas barang atau jasa yang mereka butuhkan.
- Meminimalisir adanya risiko bisnis. Misalnya, terjadi penipuan di tengah kerjasama, sebab proses tender bersifat terbuka dan transparan.
- Penyelenggara bisa mendapatkan penawaran terbaik dengan harga yang kompetitif.
- Potensi peningkatan omzet, baik bagi penyelenggara atau vendor.
- Menjadi rekam jejak yang positif bagi vendor yang terpilih.
- Sebagai potensi revenue bisnis di masa depan, sebab penyelenggara cenderung akan bekerjasama dengan vendor yang kompeten dalam jangka panjang.
- Menambah relasi di tengah pasar yang kompetitif.
PERBEDAAN TENDER DAN LELANG
Setelah mengetahui apa itu tender proyek, kamu mungkin bertanya-tanya. Sebenarnya, apa perbedaan antara tender dan lelang?
Secara garis besar, tender adalah bentuk kerjasama bisnis, di mana pihak yang terlibat dalam proses ini biasanya sama-sama punya kepentingan dalam suatu proyek. Sedangkan lelang lebih bersifat umum, yaitu proses menjual barang kepada pihak yang memberikan penawaran harga tertinggi dan disetujui oleh pihak pemandu lelang.
Baca juga: Simak Baik-baik, ini Definisi dan Contoh Bisnis Ritel di Indonesia!
Meski begitu, pemerintah memutuskan untuk menganggap tender dan lelang sebagai fenomena yang sama, setidaknya sejak tahun 2010 lalu. Hal itu tertuang lewat Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
SYARAT UMUM MENGIKUTI TENDER
Bagi pihak yang ingin mengikuti proses tender, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, di antaranya:
Harus punya legalitas yang jelas
Pihak yang bisa terlibat dalam proses tender hanyalah lembaga resmi yang kedudukannya bisa dibuktikan secara hukum. Umumnya, pihak penyelenggara akan meninjau sejumlah dokumen, seperti Akta Perusahaan, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), hingga Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
Kesesuaian penawaran dan kesepakatan
Secara etika dan hukum, sudah sewajarnya jika vendor meninjau terlebih dulu kesepakatan yang diinginkan oleh penyelenggara. Setelahnya, barulah mereka bisa menyesuaikan penawaran terbaik, dengan tetap memperhatikan kewajaran harga untuk dijadikan daya tarik.
Kesanggupan memenuhi penawaran
Layaknya persetujuan pada umumnya, harus ada kesanggupan di antara pihak terkait dalam menjalani tender. Dalam hal ini, vendor harus sanggup dan bertanggung jawab atas penawaran yang diberikan pada penyelenggara.
TAHAP MENGIKUTI TENDER
Dalam mengikuti proses tender, ada beberapa tahap yang perlu dilalui, seperti:
- Penyelenggara mengirim undangan kepada vendor untuk mengikuti tender.
- Penyelenggara memberikan penjelasan rinci terkait syarat hingga cara penilaian tender kepada vendor.
- Vendor mengajukan proposal sesuai ketentuan yang berlaku.
Baca juga: Apa itu Retained Earning dalam Bisnis dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
- Jika vendor mendapat undangan presentasi, maka vendor harus membeberkan penawarannya di hadapan pihak penyelenggara.
- Penyelenggara mengumumkan hasil presentasi proposal atau vendor yang lolos tahap presentasi.
- Terakhir, penyelenggara memilih dan menetapkan vendor yang menang tender.
Ya, itulah penjelasan singkat mengenai apa itu tender proyek dan turunannya. Semoga bermanfaat!
Leave a Reply