Ekonomi mikro dan makro seringkali jadi pembahasan dalam ilmu ekonomi. Yang jadi pertanyaan, apa perbedaan ekonomi mikro dan makro?
Dalam ilmu ekonomi, ada dua teori dasar yang kerap jadi perbincangan, yakni ekonomi mikro dan ekonomi makro. Meskipun keduanya sangat berbeda secara prinsip, namun ekonomi mikro dan makro pada dasarnya saling berhubungan dan melengkapi satu sama lain. Singkat kata, banyak faktor yang tumpang tindih antara kedua bidang tersebut.
Lantas, apa perbedaan ekonomi mikro dan makro? Berikut ulasan lengkapnya, seperti dikutip dari laman Merdeka.com:
PERBEDAAN EKONOMI MIKRO DAN MAKRO
Pada prinsipnya, ekonomi mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang mempelajari variabel dalam lingkup ekonomi berskala kecil. Misalnya seperti perusahaan, permintaan, perilaku konsumen, dan lain sebagainya. Ekonomi mikro berusaha menemukan sejumlah faktor yang berkontribusi dari sebuah keputusan, termasuk dampak yang ditimbulkan.
Baca juga: Ngeri, ini Sederet Dampak Inflasi terhadap Perekonomian!
Sementara itu, ekonomi makro adalah studi yang mempelajari struktur, perilaku, kinerja, hingga proses pengambilan keputusan ekonomi di tingkat nasional. Singkat kata, ekonomi makro berusaha memahami sejumlah faktor, seperti perubahan dalam Produk Domestik Bruto (PDB), inflasi, pengeluaran, penerimaan, kebijakan fiskal, serta kebijakan moneter. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi ekonomi secara keseluruhan alias dalam lingkup yang lebih luas.
Secara garis besar, ekonomi mikro dan makro sejatinya mengeksplorasi elemen yang sama, namun dengan sudut pandang yang berbeda. Ekonomi mikro berfokus pada perspektif individu di tingkat konsumen, sedangkan ekonomi makro berfokus pada perspektif umum di tingkat nasional.
Di sisi lain, terkait penawaran dan permintaan, ekonomi mikro lebih berdasar pada tren pembeli dan penjual, sementara ekonomi makro berfokus pada siklus ekonomi, seperti utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan siklus bisnis.
RUANG LINGKUP
Perbedaan ekonomi mikro dan makro yang selanjutnya terletak dari segi ruang lingkup. Sekadar informasi, sejumlah variabel yang dipelajari dalam ekonomi mikro dan makro masing-masing punya konsep dasar yang berbeda.
Baca juga: Terungkap, ini Alasan Mengapa Jepang Menerapkan Kebijakan Ekonomi Perang!
Ekonomi mikro berfokus pada tiga konsep dasar, yaitu teori produksi, teori harga, dan teori distribusi. Adapun konsep dasar pada ekonomi makro meliputi pengeluaran, pendapatan, pengangguran, inflasi, dan deflasi.
TUJUAN ANALISIS
Jika ditinjau dari tujuan analisisnya, ekonomi mikro dan makro sangat bertolak belakang satu sama lain. Dalam konteks ini, ekonomi mikro menitikberatkan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya yang ada, baik itu modal, peralatan, atau tenaga kerja, agar didapatkan kombinasi yang tepat, di mana pada akhirnya bisa mendatangkan sebuah keuntungan.
Adapun tujuan analisis ekonomi makro menitikberatkan pada analisis tentang pengaruh aktivitas ekonomi terhadap perekonomian secara agregat alias menyeluruh. Dalam hal ini, lingkupnya adalah nasional dan internasional. Demikian dilansir laman idntimes.com.
DASAR ASUMSI YANG DIGUNAKAN
Perbedaan berikutnya terkait dasar asumsi yang digunakan. Sebagaimana dilansir laman CNN Indonesia, teori ekonomi mikro berasumsi bahwa struktur pasar adalah bentuk persaingan yang sempurna. Para penganut teori ini meyakini, masalah ekonomi hanya ada pada sisi penawaran saja.
Baca juga: Kerap Ditanyakan, Apa itu Restrukturisasi Kredit dalam Dunia Ekonomi?
Sebaliknya, teori ekonomi makro hadir sebagai bentuk kritik atas teori ekonomi mikro. Penjelasan singkatnya, teori ini beranggapan bahwa struktur pasar punya kecenderungan yang monopolistik dengan informasi asimetris.
Ya, itulah ulasan singkat mengenai perbedaan ekonomi mikro dan makro dari berbagai perspektif. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan kamu tentang hal tersebut!
Leave a Reply