Uang merupakan benda yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Segala sesuatu yang ada di dunia, baik itu barang atau jasa, harus dibeli menggunakan uang. Menurut situs resmi Bank Indonesia, berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, pengertian uang adalah alat pembayaran yang sah.
Menilik sejarahnya, uang mengalami perjalanan yang sangat panjang sebagai alat pembayaran. Jika dulu orang menggunakan sistem barter untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan, saat ini, metode tersebut sudah ditinggalkan karena orang makin sulit menemukan sosok yang mau diajak bertukar barang. Hingga akhirnya muncul pemikiran untuk memakai benda tertentu sebagai alat tukar.
Sebagaimana dilansir laman Kompas.com, pada masa tertentu, sempat dipilih garam, kerang, dan cangkang binatang sebagai alat tukar. Namun, hal itu tak berlangsung lama, karena benda-benda tersebut tak tahan lama dan mudah rapuh.
Baca juga: Mudah dan Cepat, ini Sederet Cara Ampuh untuk Dapatkan Uang dari Internet!
Sampai akhirnya muncul uang logam dan perak yang punya nilai tinggi, dan bisa dipecah tanpa mengurangi nilainya. Sementara itu, seiring berkembangnya perekonomian, uang logam dianggap sulit saat digunakan untuk bertransaksi dalam jumlah besar. Kondisi itu pun membuat uang kertas lahir sebagai alat pembayaran.
Menurut ilmu ekonomi, uang dikelompokkan menjadi dua fungsi. Pertama fungsi asli, sebagai alat tukar yang mempermudah masyarakat untuk mendapatkan suatu barang dan sebagai alat ukur yang mampu menentukan besaran nilai suatu barang. Sedangkan yang kedua adalah fungsi turunan, sebagai alat pembayaran, penunjuk harga, pembayar utang, serta penimbun kekayaan.
Adapun saat ini terdapat dua jenis uang yang kerap kita jumpai setiap harinya, yakni uang kartal dan uang giral. Pertanyaannya, apa perbedaan uang kartal dan uang giral?
Berikut ulasan lengkapnya, seperti dikutip dari berbagai sumber:
Beda bentuk
Perbedaan uang kartal dan uang giral yang pertama adalah dilihat dari bentuknya. Perlu kamu tahu, uang kartal merupakan jenis uang yang bisa digunakan untuk kegiatan transaksi jual-beli dan diterbitkan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia). Bentuknya adalah kertas maupun logam, seperti yang biasa kita gunakan untuk transaksi sehari-hari.
Baca juga: Bikin Cepat Sukses, ini Prinsip Keuangan Ala Etnis Tionghoa yang Wajib Kita Tiru!
Sementara itu, uang giral berbentuk seperti cek, giro, kartu ATM, bilyet, hingga uang elektronik. Berbeda dengan uang kartal, uang giral bisa dicetak oleh bank umum yang punya wewenang untuk melakukan pencetakan.
Beda sifat
Perbedaan yang berikutnya adalah dari segi sifat. Pada prinsipnya, uang kartal merupakan alat pembayaran yang sah berdasarkan undang-undang, sedangkan uang giral tak demikian. Kamu sebagai pelaku ekonomi bisa menolak bertransaksi dengan uang giral, namun harus menerima saat bertransaksi dengan uang kartal.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, uang giral adalah alat pembayaran berupa lembar tagihan atau kartu yang diterbitkan oleh bank umum. Jadi, hanya kalangan tertentu saja yang bisa menerima pembayaran dengan metode tersebut.
Segi kepraktisan
Dari segi kepraktisan, uang kartal dan uang giral bisa dibilang relatif sama. Di satu sisi, uang kartal sangat praktis karena bisa dipakai untuk melakukan pembayaran di berbagai tempat, sedangkan uang giral tidak. Di sisi lain, uang giral juga bisa dianggap praktis jika dibawa dalam bentuk ATM. Singkat kata, membawa kartu ATM dengan saldo banyak tentu lebih praktis ketimbang bawa uang kertas atau logam dalam jumlah banyak saat bepergian.
Baca juga: Fresh Graduate, 3 Tips ini bisa Bantu Kamu untuk Hindari Krisis Keuangan!
Keamanan
Penggunaan uang giral dalam kehidupan sehari-hari diklaim lebih aman dibanding penggunaan uang kartal. Jika uang kartal hilang, maka peluang untuk bisa kembali akan sangat kecil. Beda halnya dengan uang giral yang bisa dilaporkan kepada pihak bank yang menerbitkan untuk dilakukan pemblokiran. Adapun uang giral umumnya dilengkapi dengan profil pengguna, sehingga tak mudah digunakan oleh pihak lain.
Bagaimana menurut kamu, lebih nyaman pakai uang kartal atau uang giral?
Leave a Reply