Berdasarkan studi yang dilakukan Forum for Family and Consumer Issues, sekitar 39% pasangan diketahui bertengkar karena masalah keuangan. Data ini tentu sangat memilukan, mengingat biduk rumah tangga seharusnya berjalan harmonis sesuai dengan harapan saat mengucapkan janji suci dulu.
Namun, apa boleh buat, fakta di lapangan menyebutkan demikian. Banyak suami-istri yang hubungannya kurang akur akibat masalah finansial. Meski tak menutup kemungkinan, jika banyak pula yang akhirnya bisa mengatasi problem tersebut dan kembali hidup rukun.
Berikut kami beberkan cara tepat mengatur keuangan keluarga agar terhindari dari konflik:
Buat rekening bank bersama dan terapkan metode 50/30/20
Membuat rekening bank bersama usai melangsungkan pernikahan adalah langkah cerdas. Menurut Michael Fitzgerald, Public Accountant bersertifikat di Houston, Texas, hal tersebut akan mempermudah kamu dan pasangan dalam mengontrol pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya.
Baca juga: Fresh Graduate, 3 Tips ini bisa Bantu Kamu untuk Hindari Krisis Keuangan!
Adapun untuk mengelolanya, kamu bisa terapkan metode 50/30/20 yang selama ini kerap direkomendasikan oleh ahli keuangan. Alokasikan 50 persen penghasilan untuk biaya kebutuhan bulanan, 30 persen untuk gaya hidup, dan 20 persen untuk dana darurat serta investasi.
Susun anggaran dan catat pengeluaran tiap bulan
Dalam rumah tangga, penting bagi kamu dan pasangan untuk rutin menyusun anggaran dan rencana belanja tiap bulannya. Kamu bisa mulai dengan membuat daftar kebutuhan bulanan, seperti belanja kebutuhan pokok, air, listrik, internet, atau cicilan jika ada. Disiplinlah dalam menjalankan anggaran yang telah disusun!
Sejalan dengan itu, catat pula segala bentuk pengeluaran tiap bulan agar kamu bisa melakukan pemantauan dengan spesifik. Dengan adanya catatan tersebut, kamu bisa tahu pengeluaran apa saja yang sebenarnya tidak perlu, sehingga bisa melakukan pemangkasan anggaran di bulan berikutnya.
Terapkan gaya hidup hemat
Agar finansial keluarga tetap sehat dan stabil, penting bagi kamu dan pasangan untuk menerapkan gaya hidup hemat dalam keseharian. Kamu bisa memulainya dari hal-hal kecil, seperti menghemat pemakaian air dan listrik ketika berada di rumah. Tanpa sadar, kebiasaan itu akan mengurangi biaya pembayaran listrik dan air kamu setiap bulannya.
Baca juga: Bulan Inklusi Keuangan, Yuk Lakukan Pendanaan di Platform Danain!
Kurangi pula intensitas membeli makan di luar dan menggantinya dengan memasak sendiri. Cara ini bukan hanya bisa menghemat pengeluaran, tapi juga punya manfaat positif bagi kesehatan, sebab kebersihan makanan akan lebih terjaga.
Hindari utang konsumtif
Menghabiskan uang untuk membeli barang-barang yang diinginkan tentu akan sangat menyenangkan. Tapi, saat sudah berkeluarga, perilaku seperti itu sudah harus direm. Hindarilah berutang untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif, misalnya menggunakan kartu kredit untuk hangout di tempat mewah atau beli gadget keluaran baru.
Ingat, utang yang menumpuk hanya akan membuat kehidupanmu kian terpuruk! Karena itu, penting bagi kamu untuk menyesuaikan gaya hidup dengan kondisi ekonomi yang sebenarnya.
Jalin komunikasi yang baik dengan pasangan
Pernikahan adalah menyatukan dua insan yang berbeda cara pandang. Artinya, akan selalu ada perbedaaan antara kamu dan pasangan dalam berbagai hal, termasuk dalam mengelola keuangan.
Baca juga: 5 Nasihat Keuangan Paling Top dari Mark Cuban, Bikin Kamu Cepat Tajir!
Sebenarnya, perbedaan adalah hal yang lumrah dan tak perlu dipermasalahkan, selama masing-masing pasangan saling terbuka satu sama lain. Cobalah jalin komunikasi yang baik dengan pasangan saat melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan.
Dalam hal ini, utamakan kejujuran, sebab hal tersebut merupakan pondasi yang baik dalam menjalani sebuah hubungan. Bicarakan dengan pasangan tujuan apa yang ingin dicapai di masa depan. Samakan persepsi agar tak terjadi masalah di kemudian hari. Pastikan pula pengambilan keputusan dilakukan bersama-sama.
Satu hal yang tak kalah penting, berkomitmenlah dengan pasangan untuk menjalankan agenda yang sudah direncanakan. Sebaik apapun rencana, pasti akan sia-sia jika tak dijalankan dengan baik. Jika kamu saling berkomitmen, perencanaan keuangan akan lebih mudah terealisasi dan ke depannya hidup kamu berdua bukan tak mungkin akan lebih sejahtera.
Leave a Reply