Blog

Simak Baik-baik, ini Cara Menghitung Biaya Bahan Baku Beserta Rumusnya!

danain-cara menghitung biaya bahan baku-gambar bahan baku usaha

cara menghitung biaya bahan baku

Bagaimana sih cara menghitung biaya bahan baku?

Dalam suatu proses produksi, dibutuhkan cara menghitung biaya bahan baku. Hal ini bertujuan untuk bisa menentukan harga jual yang tepat, sehingga nantinya bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal. Berikut akan dijelaskan secara lengkap cara menghitung biaya bahan baku dan rumus-rumus yang dibutuhkan.

Pengertian Biaya Bahan Baku

Tentunya akan lebih lengkap lagi, jika kamu mengetahui terlebih dahulu apa itu biaya bahan baku sebelum mengulas cara menghitung biaya bahan baku. Secara garis besar, biaya bahan baku merupakan jumlah biaya keseluruhan yang akan digunakan untuk proses produksi.

Perhitungan ini mencakup keseluruhan bahan baku yang digunakan hingga produk tersebut jadi. Misalnya dalam pembuatan makanan, maka biaya bahan baku yang termasuk di dalam kategori ini merupakan biaya keseluruhan proses pembuatan makanan, seperti biaya beli minyak, tepung, dan lain sebagainya.

Baca juga: Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitung BEP yang Perlu Dipahami oleh Pengusaha!

Di samping itu, biaya pengangkutan hingga penyimpanan dari bahan baku tersebut juga termasuk ke dalam perhitungan ini. Dengan begitu, kamu akan dipermudah untuk menetapkan harga jual produk tersebut dengan harga yang pas, namun mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Metode Pencatatan Biaya Bahan Baku yang Simpel

Cara menghitung biaya bahan baku dapat dilakukan dengan menggunakan metode perhitungan. Salah satunya dengan menggunakan metode identifikasi khusus dan juga metode biaya standar.

Dalam perhitungan identifikasi ini, kamu dapat memberikan tanda-tanda di setiap bahan baku yang ada di gudang. Di sini, kamu dapat menuliskan tanda tersebut dengan harga pokok per satuan ketika membelinya.

Dengan begitu, akan mempermudah untuk mengetahui harga pokok per satuan dari bahan tersebut. Sedangkan untuk metode biaya standar, yakni mencatat harga pokok dengan memperkirakan setiap harga yang akan dikeluarkan nantinya.

Cara Menghitung Biaya Bahan Baku yang Mudah

Pada dasarnya, untuk menghitung biaya bahan baku terdapat empat tahapan yang harus dilakukan. Akan tetapi, untuk memudahkan perhitungan ini, alangkah baiknya jika kamu menjabarkan terlebih dahulu setiap biaya bahan baku yang dibutuhkan.

Baca juga: Mengenal Penghasilan Tidak Kena Pajak dan Cara Menghitungnya

  • Untuk tahap yang pertama, yaitu dengan menghitung biaya bahan baku yang digunakan. Rumus yang digunakan adalah, jumlah saldo awal dari setiap bahan baku ditambahkan dengan pembelian bahan baku. Dari hasil tersebut, kamu bisa menguranginya dengan saldo akhir bahan.
  • Selanjutnya, yakni dengan menghitung biaya produksi. Pada tahap ini, kamu bisa menggunakan rumus jumlah bahan baku ditambahkan dengan biaya tenaga kerja secara langsung. Dari hasil tersebut, nantinya ditambahkan dengan besaran biaya overhead dari perusahaan.

Selain itu, terdapat rumus lain yang digunakan pada tahap ini, yaitu untuk menghitung biaya produksi per unit. Rumus yang dibutuhkan adalah, biaya produksi dibagi dengan jumlah keseluruhan unit.

  • Tahap yang ketiga, yaitu dengan menghitung harga pokok produksi. Di tahap ini, kamu bisa menghitung total dari biaya produksi, kemudian ditambahkan dengan saldo ketika persediaan awal. Lalu, kamu kurangi dengan saldo setelah pembelian bahan baku.
  • Tahap yang terakhir, yakni untuk menghitung harga pokok penjualan. Dalam tahap ini, kamu dapat memperhitungkan harga pokok untuk produksi yang selanjutnya ditambah dengan persediaan barang pada awal, kemudian kurangi dengan persediaan barang pada akhir.

Baca juga: Penting untuk Kelangsungan Bisnis, ini Definisi Akta Pendirian Perusahaan yang Perlu Diketahui!

Dengan cara menghitung biaya bahan baku yang sangat mudah, tentu dapat memudahkan setiap produsen untuk menetapkan harga yang sesuai dengan produk yang dijualnya. Menghitung setiap biaya yang dibutuhkan ini harus dilakukan dengan teliti dan cermat. Hal ini bertujuan untuk bisa mengatur pengeluaran dan juga arus kas perusahaan agar selalu lancar.

Leave a Reply