Di dunia pasar modal, istilah right issue saham seringkali jadi perbincangan hangat di kalangan pelakunya. Yang jadi pertanyaan, apa itu right issue saham?
Istilah right issue saham mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian masyarakat. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlaku bagi mereka yang sudah lama bermain di dunia pasar modal.
Lantas, apa itu right issue saham? Berikut uraian lengkapnya, seperti dikutip dari laman mediaindonesia.com!
Right issue saham dikenal juga dengan sebutan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Biasanya, suatu perusahaan melakukan right issue saham dengan maksud menambah modal, mendukung rencana aksi korporasi, ekspansi bisnis, atau membayar kewajiban utang.
Right issue saham juga punya pengertian penerbitan saham baru. Saham tersebut sejatinya diprioritaskan untuk pemegang saham lama atau investor yang sudah lebih dulu berkontribusi.
Baca juga: Apa itu IPO Saham? Berikut Penjelasan dan Tujuannya!
Adapun menurut Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal Nomor 26 Tahun 2003, right issue saham adalah hak yang melekat pada saham, yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli efek baru. Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan bahwa right issue saham merupakan salah satu bentuk peningkatan modal disetor sebuah perusahaan.
Dalam konteks ini, perusahaan menawarkan hak (right) kepada para pemegang saham yang ada untuk memperoleh saham baru. Atau dengan kata lain, right issue saham adalah hak yang diberikan kepada investor lama untuk membeli saham yang baru diterbitkan, sebelum saham tersebut dilepas ke pasaran atau ditawarkan kepada investor lain.
TUJUAN MELAKUKAN RIGHT ISSUE SAHAM
Setelah mengetahui apa itu right issue saham, kamu mungkin bertanya-tanya, apa tujuan perusahaan melakukan langkah tersebut?
Seperti yang telah kami singgung sebelumnya, sebuah perusahaan melakukan right issue saham karena sedang memerlukan modal segar untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini, perusahaan menganggap bahwa daripada harus meminjam ke pihak lain untuk menambah modal, lebih baik menerbitkan saham baru sebagai jalan keluar.
Tujuan lainnya, agar investor lama membeli saham baru tersebut dengan harga right, di mana biasanya akan diberikan harga lebih rendah dari harga pasar saat itu. Jadi, pemegang saham lama punya hak istimewa untuk terlebih dahulu membeli saham yang baru dikeluarkan, sehingga mereka bisa mempertahankan persentase kepemilikannya di perusahaan tersebut.
Baca juga: Terungkap, Ini 5 Penyebab Banyak Orang Enggan Investasi Saham!
Lalu, bagaimana jika investor lama tidak menggunakan hak yang telah diberikan?
Jawabannya sudah pasti bisa diambil oleh para investor baru yang siap membayar. Istilah kerennya standby buyer.
Dalam posisi ini, investor lama harus menerima konsekuensi yang cukup miris. Karena tak membeli saham baru yang diterbitkan melalui proses right issue, maka persentase saham investor tersebut akan terdilusi alias berkurang.
RASIO PEMBERIAN RIGHT ISSUE SAHAM
Pada umumnya, right issue saham diberikan berdasarkan rasio yang telah ditentukan. Misal, rasio yang dipakai 1:2. Artinya, setiap pemegang satu lembar saham diberikan hak terlebih dulu untuk membeli dua lembar saham.
Agar lebih mudah dipahami, berikut kami berikan contoh kasusnya:
Seorang investor bernama Toni memiliki 10.000 lembar saham di PT A. Perusahaan kemudian melakukan right issue saham dengan rasio 1:2. Artinya, Toni diberi kesempatan untuk membeli saham 2 kali lipat dari jumlah saham yang sekarang, yakni 20.000 lembar saham.
Baca juga: Wajib Tahu, ini Cara Agar Usaha Maju dan Berkembang dari Waktu ke Waktu!
Ya, itulah ulasan lengkap mengenai apa itu right issue saham serta seluk beluknya. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu terhadap dunia saham.
Leave a Reply