Istilah disposable income mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian orang. Untuk itu, kami akan jelaskan pengertiannya, berikut cara menghitung disposable income dengan benar.
Setiap wajib pajak, baik itu pribadi atau perusahaan, perlu paham dengan yang namanya disposable income. Alasannya, hal ini sangat berguna untuk mengatur keuangan secara keseluruhan.
Lantas, apa yang dimaksud dengan disposable income? Bagaimana pula cara menghitung disposable income dengan benar? Untuk tahu lebih lengkapnya, simak ulasan berikut ini hingga tuntas!
PENGERTIAN DISPOSABLE INCOME
Disposable income merupakan pendapatan yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari setelah dikurangi pajak langsung. Pajak yang dimaksud meliputi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Penghasilan (PPh), dan Pajak Bumi Bangunan (PBB).
Perlu diketahui, besar-kecilnya disposable income adalah faktor penting penentu daya beli, kemampuan menabung, bahkan kesejahteraan hidup. Pasalnya, makin besar pendapatan bebas pajak seseorang, maka makin banyak pula kebutuhan yang bisa dipenuhi.
Baca juga: Seperti Apa Sih Cara Menghitung PBV yang Benar? Simak Jawabannya di Bawah ini!
FUNGSI DISPOSABLE INCOME
Disposable income punya peran penting bagi perekonomian individu maupun perusahaan. Adapun fungsi dari disposable income adalah sebagai berikut:
Tolak ukur kebijakan perusahaan
Sama seperti individu, perusahaan juga wajib membayar pajak secara rutin. Kalau tingkat disposable income perusahaan tinggi, maka perusahaan tersebut bisa membeli lebih banyak alat produksi, bahan baku, menambah pegawai, hingga melakukan ekspansi bisnis.
Sebaliknya, kalau tingkat disposable income perusahaan rendah, apalagi jika ditambah dengan turunnya daya beli masyarakat, maka perusahaan akan menurunkan jumlah produksinya. Alhasil, nasib para pekerja pun akan terkena dampaknya.
Perhitungkan mekanisme pasar
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, disposable income merupakan salah satu penentu daya beli. Kalau masyarakat tak mampu membeli lebih banyak produk, maka permintaan otomatis akan berkurang. Dampak langsungnya, perusahaan harus mengurangi jumlah produksi hingga mengurangi jumlah pegawai.
Intinya, disposable income masyarakat punya pengaruh besar terhadap pengelolaan perusahaan dan sangat berhubungan erat dengan kebijakan yang harus diambil.
Mengukur kesehatan keuangan
Kondisi keuangan yang sehat ditandai dengan dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pengeluaran tak terduga, hingga tabungan masa depan. Dalam konteks ini, disposable income bisa menjelaskan kondisi keuangan sedang dalam kondisi sehat atau tidak.
Baca juga: Begini Cara Menghitung Pajak PPN dan PPh Pasal 22
FAKTOR YANG MEMENGARUHI DISPOSABLE INCOME
Ada sejumlah faktor yang memengaruhi disposable income, antara lain:
- Pajak langsung – Terdiri dari PKB, PPh, dan PBB. Jika tarif pajak diturunkan oleh pemerintah, maka disposable income akan meningkat. Kamu bisa membeli lebih banyak barang ataupun jasa.
- Penghasilan kotor – Makin besar gaji bulanan yang diterima, maka peluang untuk mendapatkan penghasilan bersih akan lebih besar. Hal ini berlaku jika jumlah pajak yang dibayar tidak meningkat.
- Kondisi ekonomi dan politik – Saat terjadi resesi, pemerintah umumnya akan mengurangi tarif pajak. Alhasil, penghasilan bersih kamu akan lebih besar dari biasanya.
CARA MENGHITUNG DISPOSABLE INCOME
Setelah memahami pengertian, fungsi, dan faktor yang memengaruhi disposable income, kini saatnya untuk mengetahui cara menghitung disposable income dengan benar. Berikut rumus sederhananya:
Disposable Income = Penghasilan Tahunan – (Pajak Langsung + Pengurangan Lain)
Contoh kasus, misal: Penghasilan tahunan yang kamu dapat berjumlah Rp 84 juta, atau Rp 7 juta setiap bulannya. Di bulan ini, kamu harus membayar pajak kendaraan sebesar Rp 1 juta. Ada juga iuran BPJS sebesar Rp 100 ribu.
Baca juga: Ketahui, ini Cara Menghitung Internal Rate of Return dalam Berinvestasi!
Dengan rumus yang sudah dijelaskan, maka angka yang didapat adalah:
Disposable Income = Rp 7 juta – (Rp 1 juta + Rp 100 ribu)
Disposable Income = Rp 5,9 juta.
Bagaimana, mudah bukan cara menghitung disposable income? Semoga bermanfaat, ya!
Leave a Reply