Setiap orang atau perusahaan wajib memiliki laporan keuangan. Dengan adanya laporan tersebut, kita jadi tahu tentang pengeluaran apa saja yang sebenarnya tidak perlu atau menghabiskan banyak biaya, sehingga bisa dipangkas di periode berikutnya.
Bagi individu, laporan keuangan cukup dibuat dengan cara mencatat jumlah pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya. Laporan ini bisa dibuat secara manual di buku catatan atau ponsel yang notabene sangat sederhana. Akan tetapi, bagi perusahaan, cara ini tidak direkomendasikan, sebab laporan keuangannya jauh lebih kompleks dan harus dibuat serinci mungkin.
Oke, dalam kesempatan ini, kita akan membahas tentang cara membuat laporan keuangan bagi perusahaan yang sifatnya tidak semudah membuat laporan keuangan untuk pribadi. Berikut ulasan lengkapnya, sebagaimana dikutip dari laman Liputan6.com.
Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi pada suatu periode waktu tertentu. Laporan keuangan dihasilkan dari pengumpulan dan pengolahan data keuangan, di mana tujuannya adalah untuk membantu dalam pengambilan keputusan atau kebijakan. Setiap perusahaan, baik itu yang berskala besar, menengah, atau kecil wajib memiliki laporan keuangan pada setiap periode waktu.
Baca juga: Bikin Cepat Sukses, ini Prinsip Keuangan Ala Etnis Tionghoa yang Wajib Kita Tiru!
Laporan keuangan juga bertujuan untuk memberikan informasi penting bagi pemilik perusahaan, investor, atau kreditur, dalam kaitannya dengan keputusan investasi atau kredit. Adapun fungsi laporan keuangan lainnya adalah sebagai dokumentasi bagi perusahaan yang bersangkutan.
Sementara itu, menurut Ikatan Akuntan Indonesia, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Nah, sebelum mengulas cara membuat laporan keuangan bagi perusahaan, ada baiknya kita membahas tentang jenis laporan keuangan terlebih dulu. Perlu kamu tahu, dalam akuntansi, terdapat 4 jenis laporan keuangan yang biasa dibuat oleh perusahaan, di antaranya:
Laporan Laba Rugi
Melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil laba atau rugi perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan ini memuat informasi ringkas mengenai jumlah biaya yang dikeluarkan untuk operasional perusahaan serta laba yang didapat oleh perusahaan selama beroperasi.
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang timbul atas transaksi dengan pemilik, termasuk jumlah investasi, perhitungan dividen, dan distribusi lain ke pemilik ekuitas selama periode waktu tertentu.
Baca juga: Simak Baik-baik, ini Cara Tepat Mengatur Keuangan Keluarga agar Terhindar dari Konflik!
Neraca
Adalah bagian keuangan yang menampilkan informasi tentang posisi keuangan dari perusahaan atau entitas pada periode waktu tertentu. Biasanya dalam satu tahun.
Laporan Arus Kas
Menggambarkan perputaran kas perusahaan (jumlah kas masuk dan kas keluar) dalam periode waktu tertentu.
Lantas, bagaimana cara membuat laporan keuangan perusahaan?
Menyusun Neraca Saldo
Neraca saldo adalah tahap awal untuk membuat jurnal penyesuaian dan neraca lajur. Laporan ini berisi daftar rekening buku besar dengan saldo debit atau kredit yang disusun sebelum adanya jurnal penyesuaian. Neraca ini dibuat saat semua jurnal sudah dibukukan ke masing-masing rekening pada buku besar.
Buat Jurnal Penyesuaian
Cara membuat laporan keuangan selanjutnya adalah membuat jurnal penyesuaian yang menyajikan data keuangan sebuah perusahaan. Jika ada transaksi yang belum tercatat atau masih tidak sesuai dengan akhir periode, maka kamu harus mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membuat jurnal ini.
Susun Neraca Lajur
Menyusun Neraca Lajur akan memudahkan kamu dalam membuat laporan keuangan. Dimulai dari Neraca Saldo dan disesuaikan dengan data yang diperoleh dari Jurnal Penyesuaian.
Baca juga: Fresh Graduate, 3 Tips ini bisa Bantu Kamu untuk Hindari Krisis Keuangan!
Menyusun Laporan Keuangan
Laporan ini terdiri dari laporan rugi laba dan laporan perubahan modal, serta laporan lainnya. Semua laporan tersebut bisa disusun langsung di Neraca Lajur, sebab sudah dipisahkan jumlah yang dilaporkan dalam neraca atau laporan rugi laba. Kedua laporan itu bisa diubah bentuknya, sehingga dapat dihasilkan neraca dan laporan rugi laba yang mudah dibaca dan dianalisa.
Jurnal Penutupan
Setelah rekening di buku besar disesuaikan, maka langkah berikutnya adalah membuat Jurnal Penutupan untuk menutup rekening-rekening nominal ke rekening rugi laba dan memindahkan saldo rugi laba ke rekening laba tidak dibagi. Kemudian, informasi pada jurnal itu dibukukan ke buku besar sesuai dengan rekening yang bersangkutan.
Susun Neraca Saldo Setelah Penutupan
Untuk memeriksa keseimbangan debit dan kredit rekening-rekening yang masih terbuka, maka harus dibuat Neraca Saldo Setelah Penutupan. Isinya adalah rekening-rekening nyata, bukan termasuk nominal yang sudah ditutup.
Ya, itulah cara membuat laporan keuangan untuk perusahaan. Sudah siap membuatnya?
Leave a Reply