Pergerakan grafik valas atau valuta asing dipengaruhi oleh banyak hal. Nah, kira-kira, apa saja faktor yang mempengaruhi kurs valas? Berikut ulasan lengkapnya!
Valas atau valuta asing adalah sebuah mata uang yang dapat diperdagangkan dan bisa diterima oleh berbagai negara dalam skala internasional.
Aset valas kerap kali dijadikan sebagai salah satu instrumen investasi high risk, high return. Biasanya, investor yang menggunakan valas sebagai instrumen investasi memanfaatkan grafik naik turun dari kurs mata uang asing tertentu untuk mendapatkan keuntungan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Nah, dalam praktiknya, naik turunnya kurs valas ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kurs valas secara luas:
-
Tingkat inflasi
Faktor pertama yang mempengaruhi kurs valas adalah tingkat inflasi di suatu negara. Inflasi adalah kenaikan harga pada sejumlah barang atau jasa secara luas dan terus menerus.
Baca juga: Bisa Nggak Sih Pinjam Uang 50 Juta tanpa Kartu Kredit? Simak Jawabannya di Bawah ini!
Hal ini akan berdampak pada jumlah ekspor impor yang terjadi pada negara tersebut, sehingga mempengaruhi kurs mata uangnya. Apabila suatu negara mengalami inflasi, biasanya kurs mata uang negara tersebut akan turun atau melemah.
-
Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi kurs valas tertentu. Misalnya, dengan membatasi jumlah impor barang tertentu untuk menekan penyebaran atau tingkat permintaan konsumen.
Di mana nantinya, hal ini dapat berperan dalam memperkuat mata uang negara tersebut atau melemahkan mata uang negara lain yang melakukan ekspor. Maka dari itu, pemerintah memegang peranan penting dalam mengendalikan pergerakan kurs mata uang dalam negeri maupun valuta asing.
-
Situasi dan kondisi dalam negeri
Ketika suatu negara mengalami isu tertentu, hal ini biasanya juga menjadi faktor kurs valas mengalami kenaikan maupun penurunan.
Baca juga: Praktis, ini Cara Memutar Uang 300 Ribu Rupiah yang Bisa Cuan!
Apabila isunya positif, maka mata uang negara yang bersangkutan biasanya akan menguat. Begitu pula sebaliknya, apabila isu yang terjadi adalah problematik negatif, maka mata uang negara tersebut biasanya juga akan mengalami penurunan atau melemah.
Tak heran, jika isu negatif terjadi pada suatu negara, akan membuat banyak investor berbondong-bondong mengamankan aset mereka atau membatalkan penanaman modal ke negara tersebut.
-
Tingkat suku bunga
Kebijakan Bank Sentral terhadap suku bunga di suatu negara juga dapat mempengaruhi grafik kurs mata uang negara tersebut.
Kenaikan suku bunga ini biasanya dilakukan ketika suatu negara membutuhkan dana besar untuk melakukan pembangunan. Di mana penawaran suku bunga tinggi ini akan mengundang banyak investor asing untuk menanamkan modal mereka di negara tersebut.
Nah, masuknya pendanaan besar dalam suatu negara akan mendukung tren positif pada nilai tukar mata uang negara tersebut. Sehingga hal ini dapat membuat nilai mata uang negara tersebut jadi menguat.
-
Ekspektasi
Faktor terakhir yang mempengaruhi kurs valas adalah ekspektasi nilai tukar mata uang negara tersebut di masa depan. Misalnya, jika kondisi suatu negara secara terus menerus mengalami isu negatif, hal ini dapat memicu investor untuk menarik modal atau menjual kembali aset mata uang negara tersebut sebelum mengalami penurunan yang lebih jauh.
Baca juga: Pendapatan Menjanjikan, ini 6 Pekerjaan yang Menghasilkan Uang di Rumah!
Akibatnya, hal tersebut akan menekan nilai tukar mata uang yang bersangkutan di pasar valuta asing.
Nah, itulah ulasan mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi kurs valas. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menjawab pertanyaan kamu, ya!
Leave a Reply