Minyak bumi adalah sumber energi fosil yang menyediakan sebagian besar energi bagi kehidupan manusia. Yang jadi pertanyaan, dari manakah minyak bumi berasal?
Manusia membutuhkan minyak bumi untuk menopang kehidupannya. Namun demikian, minyak bumi termasuk dalam teknologi yang tidak ramah lingkungan, sebab dapat merusak alam. Selain itu, ia juga tak bisa diperbaharui, sehingga lama kelamaan akan habis.
Pembentukan minyak bumi adalah proses panjang yang berlangsung sangat lama, sekitar ratusan hingga jutaan tahun. Diperkirakan, cadangan minyak bumi yang ada di dunia 70 persennya terbentuk pada zaman Mesozoikum (252 hingga 66 juta tahun yang lalu), 20 persen terbentuk pada zaman Kenozoikum (65 juta tahun yang lalu), dan 10 persen terbentuk pada zaman Paleozoikum (541 hingga 252 juta tahun yang lalu).
Bicara minyak bumi, ada satu pertanyaan yang kerap mengemuka. Sebenarnya, dari manakah minyak bumi berasal? Berikut ulasan lengkapnya, seperti dilansir laman Kompas.com!
ASAL USUL MINYAK BUMI
Minyak bumi adalah bahan bakar fosil. Artinya, minyak tersebut berasal dari fosil atau sisa-sisa organisme hidup yang telah mati, seperti tumbuhan, alga, plankton, dan makhluk hidup lainnya, yang terbawa ke laut dan akhirnya tenggelam.
Baca juga: Kenapa Harga Minyak Goreng Naik di Pasaran? Ini Dia Sederet Penyebabnya!
Sisa organisme tersebut kemudian menumpuk di dasar laut purba, terkubur, dan membentuk sedimen organik. Pada kondisi ini, tak ada oksigen sama sekali dalam sedimen.
Sedimen yang terbentuk bisa mencapai jutaan ton dan menghasilkan tekanan yang besar serta suhu yang sangat panas. Dalam hal ini, panas dan tekanan tersebut akan memecah senyawa organik seperti humin dan berbagai asam organik, lipid, protein, serta karbohidrat untuk membentuk rantai hidrokarbon panjang yang disebut geopolimer.
Proses yang dilalui itu dikenal dengan sebutan diagenesis, air dipaksa keluar dari karbohidrat dan protein. Kemudian, geopolimer akan membentuk senyawa berupa padatan lilin yang disebut kerogen.
Sementara itu, dalam rentang waktu yang lebih lama, panas dan tekanan yang terjadi terus bertambah dan mendorong proses katagenesis. Proses ini adalah reaksi pemecahan rantai panjang hidrokarbon kerogen menjadi lebih pendek.
Perlu diketahui, makin panjang rantai karbonnya, maka makin padat juga fasa suatu hidrokarbon. Adapun jika makin pendek rantai karbonnya, maka hidrokarbon akan berbentuk gas.
Baca juga: Banyak Masyarakat Bertanya, Kapan Harga Minyak Goreng Turun?
Dalam proses katagenesis, rantai panjang hidrokarbon kerogen diputus jadi lebih sedikit, namun tidak terlalu kecil. Dengan begitu, hidrokarbon kerogen yang awalnya berbentuk padat berubah jadi minyak bumi yang berbentuk cair.
Di sisi lain, kalau rantai karbon dipecah jadi lebih kecil lagi, maka hidrokarbon bisa berubah bentuk menjadi gas alam. Bahkan, dalam kondisi tertentu, kerogen juga bisa berubah bentuk jadi batu bara.
Pada prinsipnya, minyak bumi memerlukan kombinasi tekanan dan panas tertentu agar bisa terbentuk secara tepat. Jika sudah terbentuk, minyak bumi bisa keluar melalui pori-pori batuan, sebab massa jenisnya lebih ringan daripada air.
Nah, setelah melalui proses yang rumit dan sangat panjang, barulah minyak bumi bisa diekstraksi dari batuan untuk kemudian dimanfaatkan oleh manusia.
MANFAAT MINYAK BUMI
Pertanyaan dari manakah minyak bumi berasal sudah terjawab, kini giliran kami membeberkan manfaat minyak bumi bagi kehidupan manusia. Penasaran untuk apa saja?
Mengutip Detik.com, minyak bumi bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan, bahan konstruksi, bahan baku serat, sumber gas cair, perlengkapan rumah tangga, campuran bahan medis, hingga peralatan elektronik. Tak hanya itu, minyak tersebut juga bisa digunakan sebagai bahan baku produk kecantikan, pertanian, bahkan pembangkit listrik.
Baca juga: Bisa Hasilkan Cuan Lumayan, ini Syarat Mendirikan SPBU Mini Pertamina!
Bagaimana, sudah paham kan dari manakah minyak bumi berasal dan manfaatnya? Semoga bermanfaat, ya!
Leave a Reply