“Nggak punya modal”
Ya, itulah kalimat yang sering dilontarkan seseorang ketika ditawarkan untuk berinvestasi. Jika Anda termasuk salah seorang yang pernah berkata demikian, artikel ini bisa jadi solusi untuk menuntaskan masalah tersebut.
Tak dipungkiri, ketersediaan modal merupakan salah satu faktor yang kerap menghambat seseorang untuk mulai berinvestasi. Padahal, alasan tersebut umumnya bukan karena ketiadaan uang, melainkan lantaran seseorang belum siap mengalokasikan uang yang dimiliki untuk berinvestasi. Satu hal yang jadi pertimbangan mungkin karena ada kebutuhan lain yang masih harus dipenuhi.
Sebenarnya, ada cara mudah yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan modal berinvestasi. Berikut 3 langkah paling masuk akal yang bisa diterapkan:
Sisihkan dari penghasilan
Ini merupakan cara paling mudah dapatkan modal untuk investasi. Anda bisa sisihkan penghasilan yang diterima setiap bulan dengan persentase, 70% dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, 10% untuk ditabung, dan 20% untuk investasi. Terapkanlah pola tersebut selama beberapa bulan secara teratur. Jika nominal investasi sudah dirasa cukup, gunakanlah dana tersebut sesegera mungkin sebagai modal untuk berinvestasi.
Jadi freelancer
Saat ini, banyak perusahaan atau startup yang membutuhkan tenaga profesional dengan status freelance alias pekerja lepas untuk mendukung kegiatan mereka. Anda bisa manfaatkan peluang tersebut untuk mendapatkan modal investasi. Beberapa profesi yang biasa dibutuhkan meliputi fotografer, content writer, atau desain grafis.
Jika tak punya keahlian khusus seperti di atas tadi, Anda bisa mencoba cara lain dengan merambah ke bisnis online. Anda bisa mencoba sistem dropship yang notabene tidak memerlukan modal. Di sini, Anda tak perlu menyediakan stok barang seperti supplier. Tugas Anda hanya memasarkan produk melalui media online yang Anda punya.
Untuk menjadi dropshipper, Anda terlebih dulu harus memilih supplier atau pemilik barang sebagai partner bisnis. Jika mereka setuju untuk bekerjasama, barulah Anda bisa mengunggah foto-foto produk di akun media sosial. Tentu saja dengan harga yang lebih tinggi dari yang sudah dibandrol oleh pemilik barang. Jika ada yang memesan dan sudah melakukan pembayaran, Anda tinggal menghubungi pihak supplier dan menyetorkan uang dengan nominal harga yang telah disepakati di awal. Setelah itu, supplier akan mengirimkan barang kepada pembeli atas nama Anda selaku dropshipper.
Jual aset tak terpakai
Modal investasi juga bisa didapat dengan cara menjual aset-aset yang tak terpakai, seperti kamera, jam tangan, sepatu, atau tas. Untuk mempermudah transaksi, Anda bisa menjualnya secara online. Dari hasil penjualan tersebut, keinginan Anda untuk berinvestasi pun bisa tercapai.
Dalam proses mengumpulkan modal, ada baiknya mulai berhemat dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, seperti nonton bioskop atau hangout di kafe mahal. Selain itu, jangan pula gunakan uang pinjaman sebagai modal untuk investasi.
Setelah modal terkumpul, cobalah untuk tidak menunda investasi. Mulailah pelajari jenis-jenis investasi yang tersedia saat ini. Saran kami, pilihlah investasi yang menguntungkan dan minim risiko, seperti di P2P Lending.
Perlu diketahui, P2P Lending dapat memberikan imbal hasil yang lebih besar ketimbang saham atau reksa dana. Bahkan, keuntungan yang diberikan bisa mencapai 120% per tahun, minimal 8% per tahun, seperti yang ditawarkan oleh platform Danain.
Baca juga: Ingin Berinvestasi di P2P Lending? Pilih yang Pakai Agunan!
Danain adalah P2P Lending pertama di Indonesia yang menggunakan agunan berupa perhiasan emas atau logam mulia. Aset yang diagunkan oleh peminjam tersebut punya nilai lebih besar dibanding jumlah pinjaman yang diajukan.
Di Danain, masalah gagal bayar tidak jadi bagian dari risiko pendana. Danain bekerjasama dengan salah satu perusahaan pergadaian swasta terbesar di Indonesia, PT Mas Agung Sejahtera (PT MAS). Jika peminjam tidak melunasi pinjamannya dalam tempo maksimal empat bulan, PT MAS akan tetap mengembalikan pokok dan bunga kepada nasabah tanpa potongan.
Leave a Reply